Parapuan.co - Kawan Puan, bayi yang baru lahir membutuhkan asupan gizi yang berasal dari Air Susu Ibu atau ASI.
Seperti diketahui, ASI mengandung berbagai kandungan gizi sehingga memberi berbagai manfaat untuk tumbuh kembang bayi.
Akan tetapi, di beberapa kasus, ibu belum atau tidak bisa mengeluarkan ASI sehingga terpaksa harus memberikan susu formula.
Meski sama-sama susu, susu formula tidak bisa menggantikan kandungan gizi yang terdapat pada ASI. Bahkan jika berlebihan, susu formula bisa membahayakan bayi.
Hal yang sama diungkapkan oleh dr. Utami Roesli SpA, MBA, FABM pada webinar bertajuk "Lingkungan Ramah Menyusui Tanggung Jawab Bersama", yang diselenggarakan oleh Asosisasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), pada Sabtu (23/04/2022).
"Susu formula itu ada risiko, ada bahayanya," tegas dr. Utami.
Ia mengungkap kalau bayi yang diberi susu formula itu suatu saat sakit, maka risikonya akan lebih berat dan bahkan jadi lebih sering dirawat daripada anak ASI.
"Memberikan susu formula pada anak itu ada risikonya, risikonya bukan main," kata dr. Utami.
Jadi bila ada yang menganggap minum susu formula sama baiknya seperti ASI itu hanya mitos.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Alat Kontrasepsi yang Aman saat Menyusui untuk Perempuan Menikah
Dalam paparannya, berikut ini risiko memberi susu formula pada bayi:
1. Sakit dan dirawat di rumah sakit karena:
- Mencret, di mana anak susu formula dua kali lebih sering mencret
- Radang telinga
- Radang paru-paru
- Infeksi lain karena susu formula bisa terkontaminasi bakteri berbahaya
2. Alergi dan asma
- Alergi susu sapi- alergi proctocolis
Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Ini 5 Tanda yang Muncul Jika Ginjal Bermasalah
- Asma
3. Anak susu formula memiliki IQ yang lebih rendah
4. Penyakit menahun, seperti:
- Diabetes
- Kurang gizi
- Obesitas
- Jantung koroner
- Kanker anak, terutama leukemia
5. Kematian dan kematian mendadak
Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Cara Menjaga Serviks Tetap Sehat
- Risiko kematian karena infeksi seperti mencret dan radang paru lebih tinggi
- Risiko kematian Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) lebih tinggi
Tak sampai itu saja, adapun dampak jangka panjang menyusui bayi dengan susu formula pada kesehatan mental anak dan remaja.
Misalnya saat usia 14 tahun, anak mengalami masalah internal seperti:
- Menarik diri
- Gangguan psikosomatik
- Gelisah
- Depresif
- Gangguan bersosialisasi
- Gangguan perhatian
- Autisme
- Gangguan cara berpikir
Anak juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental eksternal layaknya agresif dan kenakalan remaja.
Kawan Puan, itulah penjelasan singkat tentang bahaya jika bayi hanya diberikan susu formula dan mengesampingkan ASI.
Jadi mulai sekarang, yuk dukung para ibu untuk bisa menyusui si kecil hingga dua tahun! (*)