Parapuan.co - Kurang dalam sebulan, sebagian siswa SMA atau SMK yang duduk di bangku kelas 12 akan melaksanakan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN).
Sebagian karena sisanya ada yang susah lolos SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk PTN), memilih untuk tidak kuliah karena berbagai alasan, salah satunya mengambil gap year.
Melansir Gramedia.com, gap year ialah istilah yang merujuk kepada waktu atau periode ketika seseorang mengambil waktu kosong setelah SMA sebelum mulai kuliah.
Sederhananya, gap year adalah saat kamu memilih untuk menunda waktu masuk ke perguruan tinggi, entah untuk beristirahat atau melakukan hal lainnya.
Biasanya, mereka yang mengambil gap year akan melanjutkan di tahun selanjutnya atau sampai mendapatkan kesempatan yang tepat.
Menariknya, sekilas menilik sejarah, konsep gap year pertama kali dimulai dari tradisi pemuda Jerman sebelum Perang Dunia kesatu.
Para pemuda Jerman itu memilih untuk beristirahat dari sekolah dan berkeliling Eropa demi mencari jati diri dan mendewasakan diri.
Maka itu, gap year bukan berarti sebuah kegagalan. Sebab, gap year bisa menjadi hal yang positif maupun negatif, tergantung cara kamu memaksimalkannya.
Nah, melansir Kompas.com, ternyata inilah 4 faktor sekaligus alasan seseorang memilih mengambil gap year dan tak langsung kuliah. Apa saja?
Baca Juga: Info SBMPTN: Ini 5 Jurusan Terbaik untuk Kamu yang Suka Berimajinasi
1. Finansial keluarga belum stabil
Masalah keuangan memang menjadi kendala yang sering terjadi saat seseorang memutuskan untuk memulai jenjang baru pendidikannya.
Ketika seseorang sudah mendapatkan kesempatan masuk kampus dan jurusan impian mereka, sayangnya hal tersebut tak didukung oleh kondisi finansial keluarga.
Untuk mengatasi masalah ini, kini banyak perguruan tinggi menyediakan beasiswa untuk setiap calon mahasiswa yang bertekad kuat untuk melanjutkan pendidikan.
2. Belum menemukan kampus dan jurusan impian
Kerap kali siswa bingung memilih dan mengambil keputusan ingin masuk ke jurusan, program studi, atau bahkan universitas impian.
Salah satu alasannya boleh jadi siswa kurang informasi tentang beragamnya jurusan yang bisa mereka pilih untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya.
Di sisi lain, boleh jadi kamu sudah menentukan jurusan dan kampus impian, tetapi belum mendapat kesempatan untuk diterima di sana dan akhirnya memutuskan gap year.
3. Memilih sekolah ke luar negeri
Baca Juga: Info SBMPTN: Ini Tips Pilih Jurusan Menurut Pakar agar Sesuai Minat dan Bakat
Sudah bukan hal baru jika pelajar memiliki mimpi untuk sekolah ke luar negeri. Pasalnya, dengan memilih kuliah di luar negeri, maka pilihanmu semakin banyak.
Biasanya, gap year diambil untuk mempersiapkan diri lebih matang sebelum mengikuti ujian masuk perguruan tinggi di luar negeri.
Salah satu yang dipersiapkan biasanya adalah kemampuan berbahasa, karena sebagian kampus di luar negeri meminta hal ini sebagai syarat.
Meski begitu, tak dimungkiri sekolah ke luar negeri tidak langsung menjamin masa depan kamu serta merta bagus. Hasilnya tetap kembali pada pribadi masing-masing.
4. Beristirahat sejenak guna menjernihkan pikiran
Rehat sejenak memang dibutuhkan saat mengalami kepenatan yang hebat. Namun, bukan berarti kamu tidak melakukan apa pun untuk masa depan, ya.
Pelajar tetap perlu mengisi waktu dengan produktif untuk rencana yang sudah dipersiapkan, entah belajar kembali atau bekerja lepas di sebuah perusahaan.
Dengan begitu, kamu pun bisa menambah pengetahuan tentang dunia kerja.
Baca Juga: Info SBMPTN: 6 Tips Memilih Jurusan Kuliah, Salah Satunya Percaya Diri
Nah, itulah 4 faktor dan alasan yang kerap kali menjadi alasan mengapa seorang pelajar memilih untuk mengambil gap year. (*)