Untuk mengatasinya, pasangan suami istri harus saling terbuka pada satu sama lain, termasuk saat ada rasa malu atau tidak nyaman.
"Misalnya, aku malu nih karena penghasilanku lebih sedikit dari pada kamu. Dan istri juga harus cerita, kadang-kadang istri juga merasa tak enak ketika penghasilannya lebih besar," kata Astrid.
"Duh suamiku nyaman enggak ya dengan aku terus yang biayain. Karena kan suami pasti ada perasaan ingin membiayai."
Lebih lanjut lagi, Astrid juga menambahkan bahwa pembagian peran menjadi salah satu hal yang penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.
Dengan kata lain, tidak ada salahnya jika istri yang bekerja dan suami yang membantu mengurus pekerjaan rumah.
"Ada kok keluarga yang istrinya bekerja, single in come dan bapaknya di rumah, ngurus anak. Kalau mereka senang ya go for it," tuturnya.
Dia berkata, yang paling penting dalam hubungan rumah tangga adalah bagaimana mereka dapat saling menghargai pasangannya satu sama lain.
"Dan kalau ada ketidaknyamanan itu dibicarakan," sarannya.
Baca Juga: Jalani Hubungan Suami Istri dengan Pasangan Pelit? Ini Cara Menghadapinya
Jadi, meskipun berada dalam hubungan suami istri di mana gaji istri lebih besar dari suami rentan terhadap konflik, bukan berarti pernikahan tersebut dapat berakhir, ya.
Hal tersebut bisa diatasi dengan adanya keterbukaan dan rasa saling menghargai satu sama lain. (*)