Padahal dalam resume telah tertulis bahwa calon mitra tersebut tuli dan membutuhkan pendampingan khusus.
Namun, pegawai Grab tetap memanggil-manggil calon mitra tuli kemudian bertepuk tangan dengan kencang seakan mengecek pendengaran sang calon mitra.
Pada akhirnya, pihak Grab mengatakan bahwa tidak ada lowongan untuk disable pada saat itu dan calon mitra pulang dengan kecewa serta sakit hati.
"When my son told me what happened this morning, I was mad, sad and heartbroken. But I guess that is what Grab is all about," ungkap akun tersebut.
Pihak Grab pun menyatakan bahwa pihaknya menyesalkan kejadian yang dialami oleh calon mitra Grab di Cakung pada 26 April 2022 tersebut.
Tak hanya itu, Grab juga sudah menghubungi calon mitra terkait untuk dapat segera melakukan investigasi internal.
"Grab tidak mentolerir segala bentuk diskriminasi dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi," tulis Grab dalam surat pernyataannya.
Pihak Grab kemudian menyatakan bahwa ratusan mitra pengemudi dan UMKM penyandang disabilitas telah bergabung sejak 2017.
Baca Juga: Diduga Paksa Penyandang Tuli Bicara, Mensos Risma Tuai Kecaman Publik