2. Ketahui besar cicilan yang harus dibayarkan
Walaupun sama-sama menerapkan sistem cicilan, namun besaran cicilan KPR syariah dan konvensional akan berbeda, lo.
KPR di bank konvensional memiliki besaran suku bunga yang berubah-ubah, sehingga memengaruhi besaran cicilan yang harus kamu bayarkan setiap bulannya.
Apabila sewaktu-waktu suku bunga Bank Indonesia meningkat, maka kamu harus siap untuk membayar biaya yang lebih tinggi.
Di sisi lain, KPR syariah memiliki besaran cicilan yang tetap, artinya besaran angsuran yang harus kamu bayarkan setiap bulannya tidak dipengaruhi oleh suku bunga.
3. Perhatikan kebebasan dalam memilih rumah
Kawan Puan, jenis KPR yang kamu pilih juga memengaruhi kebebasan dalam memilih rumah, lo.
KPR syariah biasanya menawarkan kebebasan kepada nasabah untuk melakukan negosiasi pilihan rumah.
Baca Juga: KPR Syariah Vs Konvensional, Apa Saja Perbedaan Antara Keduanya?
Bahkan, beberapa KPR syariah juga mengizinkan nasabah untuk tidak meneruskan kredit yang pertama dan mengganti rumah sesuai dengan kebutuhannya.
Berbeda dengan KPR syariah, KPR konvensional tidak menyediakan fasilitas tersebut.
4. Pastikan sudah sesuai dengan kebutuhan
Kedua jenis KPR tersebut memang memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing, dan Kawan Puan pun bebas ingin memilih yang mana.
Akan tetapi, sebelum membeli rumah, pastikan kamu sudah mempertimbangkannya dan memilih jenis KPR yang terbaik untukmu.
Jangan sampai, jumlah angsuran yang harus dibayarkan setiap bulannya tidak sesuai dengan kemampuan keuangan kamu, ya!
Itulah empat hal penting yang bisa kamu pertimbangkan sebelum membeli rumah dengan KPR. Jadi, jenis KPR apa yang paling tepat untukmu? (*)