Dengan menyiapkan proteksi ini, sebagai orangtua kita akan melindungi diri dan juga dana pendidikan anak yang telah kita persiapkan.
2. Tentukan Jangka Waktu Pemenuhan
Panjangnya horizon waktu pemenuhan ini akan mempngaruhi instrumen investasi mana yang akan Kawan Puan gunakan.
Tentu instrumen investasi dengan resiko cukup tinggi seperti saham lebih cocok digunakan untuk perencanaan jangka janjang seperti dana kuliah anak.
3. Tentukan Besaran Kebutuhan
Hitunglah biaya pendidikan anak saat ini terlebih dahulu. Setelah itu baru Kawan Puan sesuaikan dengan inflasi dan berapa lama lagi akan dituju.
Misalnya, selama 5 tahun ke depan Kawan Puan akan menyiapkan biaya masuk sekolah dasar (SD) anak pertama sebesar 30 juta rupiah.
Maka, ini bisa dihitung menggunakan kalkulator finansial untuk besaran biaya SD lima tahun ke depan dengan memperhatikan tingkat inflasinya.
Baca Juga: Perbedaan Tabungan dan Investasi, Lebih Baik Mana untuk Pendidikan Anak?
Nah, itulah 3 hal yang perlu kamu lakukan sebelum memulai investasi pendidikan anak agar hasilnya maksimal. (*)