Saat ini, Indonesia memiliki potensi EBT sebesar 418 Giga Watt (GW), baik dari air, panas bumi (geothermal), hingga matahari.
Besarnya potensi energi baru terbarukan ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk mewujudkan transisi energi.
Maka dari itu, sebagai perwakilan dari sektor usaha, KADIN Indonesia mengajak agar investor, baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya Kanada, yang dikenal cukup fokus dalam bidang energi hijau, untuk ikut serta berinvestasi dalam sektor ini.
Untuk diketahui, ketahanan energi, transisi menuju ekonomi hijau, dan investasi yang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi merupakan tiga pilar utama kebijakan Indonesia.
Ketiganya juga merupakan kebijakan yang dicanangkan di dalam Presidensi G20 Indonesia.
Menurut Shinta, mewujudkan ekonomi hijau tersebut merupakan tanggung jawab besar yang sekaligus dapat memberikan peluang besar untuk investasi di sektor energi baru terbarukan.
Kendati demikian, besarnya potensi ekonomi hijau dan investasi berkelanjutan harus diikuti dengan skenario dan peta jalan yang jelas.
“Transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan merupakan tanggung jawab besar dan sekaligus memberikan peluang besar potensi di sektor energi terbarukan harus diikuti dengan skenario dan peta jalan yang jelas, termasuk pendanaan dan investasi,” ungkapnya.
Baca Juga: Mengenal Green Economy dan Praktiknya dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain Shinta Kamdani dan Daniel Tumpal Simanjuntak, pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Deputy Minister of International Trade Kanada, David Morrison, dan WKU KADIN Indonesia bidang Hubungan Internasional, Bernardino Vega. (*)