Parapuan.co - Keegoisan adalah sifat yang dimiliki semua manusia, tetapi hanya sampai batas tertentu.
Namun, ketika pasanganmu selalu bersikap egois dan mau menang sendiri, hal ini patut dipertanyakan.
Sebab, bisa jadi dia memiliki pengalaman traumatis yang perlu diatasi terlebih dahulu sebelum saling bertengkar karena keegoisannya.
Melansir Mom Junction, berikut empat kemungkinan pasangan bersikap egois yang perlu dipahami. Yuk, simak!
1. Pengalaman masa kecil
Pengalaman masa kecil memainkan peran penting dalam membentuk karakter seseorang, apakah empati atau egois.
Jika pasanganmu dimanja sejak kecil atau diasuh orang tua toksik, dia mungkin kesulitan untuk berbagi dan peduli.
Selain itu, pasanganmu menjadi egois karena orang tuanya juga bersikap egois atau semena-mena dalam memperlakukan orang lain.
Pengalaman masa kecil yang traumatis seperti itu harus diatasi oleh kesadaran diri dan profesional untuk mengelola kepribadiannya.
Baca Juga: Ini 8 Ciri-Ciri Pasangan Egois dalam Hubungan, Apakah Kamu Salah Satunya?
2. Dampak budaya
Dalam beberapa budaya khususnya patriarki, laki-laki diperlakukan lebih tinggi daripada perempuan pada bidang kehidupan tertentu.
Akibatnya, para suami tidak merasa salah atau egois untuk menyerahkan urusan rumah tangga pada perempuan atau mencegahnya berkarier.
Bagi sebagian laki-laki, perempuan karier dianggap terlalu mandiri hingga menjadi momok bila penghasilannya lebih tinggi.
3. Hubungan yang gagal di masa lalu
Hubungan yang gagal membuat orang berhati-hati untuk tidak melakukan apa pun yang telah ia lakukan dalam hubungan sebelumnya.
Jika pasanganmu berada dalam hubungan di mana sifat baik hatinya dimanfaatkan, maka dia bisa menjadi egois saat bersamamu kali ini.
4. Gangguan kepribadian
Pasangan yang memiliki gangguan kepribadian tertentu memiliki kecenderungan untuk mengambil segala sesuatu ke dalam kendalinya.
Dia mau menang sendiri dan suka memutuskan sesuatu sendirian, serta jarang berkompromi atau menyetujui keinginanmu.
Nah, itulah empat kemungkinan pasangan bersikap egois dalam hubungan asmara ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 4 Dampak Buruk jika Kamu Terus Bertahan dalam Toxic Relationship