Parapuan.co - Menjelang Hari Lebaran, uang tunai adalah salah satu hal yang dipersiapkan untuk memberi tunjangan hari raya (THR) pada sanak saudara.
Dalam hal ini, Kawan Puan perlu waspada mengenai peredaran uang palsu yang kerap terjadi pada momen Lebaran.
Walau terlihat mirip, namun jika ditelisik secara saksama, uang palsu dan uang asli memiliki berbagai perbedaan
Agar tidak mudah dikelabui oleh oknum nakal, ada beberapa cara untuk membedakan uang asli dan palsu, seperti dilansir dari IDX Channel.
1. Warna Uang
Sebagaimana diketahui, berbagai pecahan uang memiliki warnanya masing-masing.
Baik uang Rp100 Ribu, Rp50 Ribu, dan Rp20 Ribu, kamu akan menemukan perbedaan yang terletak pada warna di setiap pecahannya.
Untuk itu, Kawan Puan harus memperhatikan warna asli yang ada pada masing-masing pecahan nominal uang.
Contohnya, pecahan uang Rp100 Ribu yang asli, jika diperhatikan lebih teliti akan memiliki warna keemasan.
Baca Juga: Tips Mengelola Uang THR dari Pakar Unair, Buat Skala Prioritas
Namun, jika melihat dari sudut berbeda, warna akan berubah menjadi kehijauan.
2. Gambar Tersembunyi
Uang asli memiliki gambar tersembunyi yang multi warna di dalamnya, Kawan Puan.
Gambar ini bisa Kawan Puan lihat di berbagai pecahan, mulai dari Rp100 Ribu, Rp50 Ribu, hingga Rp10 Ribu
Selain itu, ada juga gambar satu warna yang ada di semua pecahan uang kertas.
Seperti dalam pecahan uang Rp10 Ribu, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning jika Kawan Puan melihatnya dengan seksama.
3. Lihat di Bawah Sinar UV
Kawan Puan bisa menggunakan sinar ultraviolet untuk mengecek keaslian uang.
Banyak toko maupun outlet yang menggunakan cara ini untuk mengecek keaslian uang yang diberikan oleh pelanggan.
Baca Juga: Berbagi Jelang Lebaran, Atta Halilintar Habiskan Rp 3 M untuk THR Karyawan
Ketika uang asli disinari sinar UV, maka uang tersebut akan berpendar.
Namun jika uang tersebut tidak berpendar, maka bisa dipastikan jika uang tersebut merupakan uang palsu.
4. Rectoverso
Rectoverso merupakan cara yang paling mudah untuk mengecek keaslian suatu uang kertas.
Kamu bisa menerawang uang yang Anda miliki dengan mengarahkannya ke sumber cahaya.
Perhatikan lambang Bank Indonesia tidak sempurna yang ada di uang tersebut.
Jika diterawang, maka lambang tersebut akan membentuk lambang BI yang sempurna.
5. Rasi Eurion
Rasi Eurion merupakan pola yang ada pada uang kertas di seluruh dunia.
Baca Juga: Simak, Kriteria ASN yang Tidak Bisa Mendapatkan THR dan Gaji Ke-13
Metode ini sudah digunakan sejak tahun 1996 untuk membedakan uang asli dan uang palsu.
Selain itu, pola Rasi Eurion ini bisa digunakan untuk mencegah mesin fotokopi dari penyalinan uang kertas untuk dipalsukan.
Dilihat, Diraba, Diterawang
Melansir Indonesia.go.id, keaslian sebuah uang bisa dilihat dari cara dilihat, diraba, dan diterawang.
1. Dilihat
Saat melihat uang, Kawan Puan bisa melihat warna benang pengaman, perisai logo BI, angka berubah warna yang tersembunyi, dan gambar bersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
Benang pengaman berubah warna ada pada pecahan uang Rp100 ribu dan Rp50 ribu.
Selain itu ada pula perisai logo BI pada pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, dan Rp20 ribu.
Angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, dan gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
Baca Juga: Selain Menabung, Ini 5 Tips Mengelola Uang THR dengan Cermat
2. Diraba
Setelah memperhatikan uang dengan saksama, selanjutnya rabalah uang kertasnya.
Kamu akan merasakan ada bagian uang yang kasar, yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.
Tuna netra bisa meraba kode tuna netra (blind code) di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas.
3. Diterawang
Setelah memperhatikan dan merabanya, angkatlah uang dan arahkan pada cahaya.
Kamu bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu dan logo BI yang akan terlihat utuh.
(*)
Baca Juga: Tips Bijak Atur Uang THR agar Keuangan Tetap Sehat Pasca Lebaran