Parapuan.co - Penting bagi orang tua untuk memperhatikan cara mereka berkomunikasi dengan sang buah hati.
Berkomunikasi dengan anak mungkin terlihat mudah, tetapi kenyataannya tidak demikian, lho.
Sebagai orang tua, kamu perlu memperhatikan banyak hal saat berkomunikasi dengan anak termasuk pemilihan kata-kata.
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini 3 hal yang perlu orang tua perhatikan agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan anak.
Yuk simak!
1. Gunakan bahasa tubuh
Bahasa tubuh adalah salah satu kontributor terbesar untuk komunikasi yang efektif, terutama bagi anak-anak.
Sebab, bahasa tubuh dapat menunjukkan kepada anak bahwa Kawan Puan ada di sana untuk berbicara, dan mendengarkannya.
Jadi ketika kamu merasa anak ingin berbicara, Kawan Puan harus menunduk atau berjongkok hingga setara dengan tinggi badan anak, berhadapan langsung, dan mempertahankan kontak mata saat ia berbicara.
Baca Juga: Orang Tua Merasa Paling Benar? Waspadai Jebakan Toxic Parenting
Ini dapat menunjukkan bahwa kamu mendengarkan apa yang ia katakan.
2. Berempati
Saat berkomunikasi dengan anak, orang tua juga harus menggunakan empati. Pahami perasaannya dan pastikan kamu melihat sesuatu dari sudut pandang anak.
Ini dapat diterapkan pada situasi apa pun, terlepas dari apakah anak datang kepada orang tua dengan masalah atau tidak.
Artinya, kamu ikut merasakan kegembiraan, kesedihan, atau kemarahan anak.
3. Koneksi dan inklusi
Ketika orang tua ingin menunjukkan kepada anak-anaknya soal cara membuat seseorang merasa didengarkan, pastikan percakapan itu bersifat pribadi dan ada hubungan yang terjalin.
Misalnya, dengan memanggil nama anak saat berbicara dengannya.
Baca Juga: Jangan Salah, Toxic Parenting juga Bisa Ditandai dengan Hal Ini!
Ini juga dapat membantu mendapatkan perhatian anak, sehingga ia tahu bahwa orang tuanya tengah berbicara padanya.
Lalu saat berbicara dengan anak, lakukan kontak mata dan pastikan untuk menyentuh lengan anak untuk menunjukkan bahwa kita terhubung dengan dia.
Selain 3 hal di atas, Kawan Puan juga perlu memperhatikan volume saat berbicara dengan anak. Jangan sampai anak mengira jika kamu mengomeli mereka.
Nyatanya keterampilan berkomunikasi ini akan bermanfaat untuk anak-anak, bahkan hingga mereka dewasa dan menjadi orang tua. (*)