Apa Itu Tren Fashion Academia Style yang Mirip dengan Gaya Preppy?

Citra Narada Putri - Kamis, 5 Mei 2022
Mengenal gaya academia style yang nerdy tapi tetap sophisticated.
Mengenal gaya academia style yang nerdy tapi tetap sophisticated. Dok. FENDI, CHRISTIAN DIOR & MICHAEL KORS

Parapuan.co - Selain gaya preppy yang memberikan kesan nerdy khas anak sekolahan, ternyata belakangan ini tren fashion serupa tapi tak sama kembali digilai para generasi Z. 

Yaitu academia style yang mengacu pada gaya nerdy yang identik dengan blazer wol, yang biasanya jadi gaya andalan untuk belajar bagi para akademisi.

Sebenarnya tren fashion ini bukanlah tren baru, namun para generasi Z yang penasaran dengan elemen-elemen klasik masa lampau mulai mengulik mode lawas.

Salah satunya yang membuat mereka tertarik adalah academia style dengan gaya khas mahasiswa atau akademisi yang nerdy

Umumnya academia style ini ditandai dengan warm tone, tekstur wol, dan gaya yang lebih 'analog'.

Namun ternyata, melansir dari L'Officiel, gaya academia style ini pun terbagi menjadi beberapa subkategori.

Subkategori paling umum dari academia style adalah dark academia dan light academia

Namun di luar subkategori tersebut juga makin banyak yang membuatnya lebih spesifik, seperti art academia, romantic academia hingga chaotic academia.

Terlepas dari apapun subkategori yang ada, academia style berkisar pada gaya-gaya yang klasik. 

Baca Juga: Manisnya Jisoo BLACKPINK dalam Balutan Mini Dress di Paris Fashion Week 2022

Lebih dari itu, para penganut gaya ini adalah orang-orang yang memuja pakaian dengan model yang sederhana namun tetap sophisticated

Biasanya yang kerap jadi acuan dalam academia style adalah melihat pada tampilan siswa-siswa di kampus-kampus Oxbridge, Ivy League, ataupun lingkungan sekolah hayalan seperti Hogwarts di film Harry Potter.

Maka dress code yang jadi benang merah dari gaya ini adalah fashion item seperti turtleneck hitam, mantel wol, tweed atau kotak-kotak, celana panjang, dan dasi.

Lantas, apa yang membedakan academia style pada masing-masing subkategori yang ada?

Dark Academia

Melansir dari InStyle, bahasa sederhana untuk menggambarkan dark academia adalah gaya preppy namun dengan sentuhan gothic.

Pada gaya ini biasanya bermain pada palet warna netral yang cenderung gelap, seperti abu-abu, cokelat dan hitam. 

Selain itu, dark academia kerap digambarkan sebagai sebuah style yang klasik ala Eropa.

Baca Juga: Cari Fashion Item Preppy Style? Cek 5 Rekomendasi Online Shop Ini yuk

Biasanya akan bermain pada fashion item seperti celana panjang, rok lipit, kemeja berkerah, cardigan hingga chunky shoes

Layering atau gaya berpakaian berlapis juga bisa mengelevasi dark academia style. yang memadukan fashion item dengan tekstur yang berbeda-beda.

Misalnya mengenakan sweater rajut dengan rompi, rok dengan celanan ketat atau cape dengan blazer

Sementara itu, aksesori yang populer dikenakan dalam subkategori ini adalah tas kulit, tas kerja, baret, dasi dan pita rambut.

Light Academia

Light academia adalah gaya yang berlawanan dengan dark academia yang cenderung gelap dan terlihat misterius.

Pada style ini, umumnya mengedepankan earth tone dengan nuansa yang lebih terang dan menenangkan. 

Misalnya seperti warna nude, cream, cokelat muda, ivory, taupe, hingga off white

Baca Juga: Ini Inspirasi Preppy Style dengan Rok yang Cocok Dipakai Pergi Kuliah

Light academia juga lebih mengusung pada nuansa-nuansa yang positif dan lembut dilihat. 

Beberapa basic item yang harus dimiliki untuk pengusung gaya ini adalah sweater atau sweater vest, turtleneck, long sleeved blouse, tweed outer atau blazer.

Sementara pada pilihan aksesori tak jauh berbeda dengan dark academia, misalnya seperti messenger bag material kulit atau kacamata baca yang nerdy, namun ada sentuhan 'terang' pada fashion item tersebut.   

Itu dia perbedaan dark academia dan light academia. Kalau Kawan Puan, paling suka dengan gaya yang mana?

(*)

Baca Juga: Tinggal di Korea, Ini 5 Inspirasi Preppy Style ala Youtuber Bianca Kartika



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja