Parapuan.co - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap informasi seputar hepatitis akut yang mulai menyerang anak-anak di dunia.
Fenomena hepatitis akut disebut misterius karena tidak ditemukan virus yang menyebabkan hepatitis, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Hingga saat ini, para peneliti medis masih menduga penyebab hepatitis akut pada anak yang menyerang secara mendadak dengan gejala berat.
Selain itu, menurut laporan IDAI, temuan paling banyak penderita hepatitis akut adalah anak berusia di bawah 6 tahun.
"Sampai saat ini, kasus hepatitis akut paling banyak menyerang anak usia di bawah 6 tahun dan paling tua 16 tahun," ujar Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) - Ketua Unit Kerja Gastro-Hepatologi IDAI, kepada PARAPUAN, Sabtu (7/5/2022).
dr Muzal mengungkap beberapa informasi hepatitis akut pada anak dan mengimbau agar orang tua tetap waspada.
1. Hepatitis Akut
Menurut dr Muzal, hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi, autoimun, obat-obatan, atau kekurangan oksigen.
Hepatitis paling banyak disebabkan oleh infeksi melalui virus, bakteri, jamur, dan parasit, yang menyerang sel hati.
Sementara itu, hepatitis akut pada anak menyerang secara tiba-tiba dan gejalanya berat (demam, kuning, lemas).
Baca Juga: Hepatitis Akut Muncul Misterius, IDI dan IDAI Himbau Masyarakat Jalankan Protokol Kesehatan
"Pada kasus hepatitis akut saat ini, tidak diketahui penyebab pastinya atau unknown etiology," ujar dr Muzal.
2. Gejala Hepatitis Akut
dr Muzal mengatakan, virus pemicu hepatitis ditularkan melalui saluran cerna seperti tangan, mulut, alat makanan, makanan, dan air.
Jika sudah terinfeksi, lanjut dr Muzal, geja hepatitis akut seperti muntah, diare, sakit perut, dan air kencing berwarna cokelat tua.
Gejala lebih berat termasuk kuning (warna putih mata menguning), tubuh menjadi kekuningan, kejang, dan kesadaran menurun.
"Kesadaran menurun bila sel-sel hatinya sudah rusak. Kalau tidak ditangani bisa kejang hingga kematian," jelas dr Muzal.
3. Faktor Risiko Hepatitis Akut
Menurut dr Muzal, dugaan faktor risiko hepatitis akut adalah imunokompromais atau imunitas tubuh yang buruk.
"Namun, pada kasus hepatitis akut, justru unik karena banyak anak yang tidak memiliki imunokompromais. Jadi, masih dicari faktor risikonya," imbuhnya.
Baca Juga: Waspada Ramai Hepatitis Akut 'Misterius' pada Anak, Kenali Gejalanya
4. Penderita Hepatitis Akut Kebanyakan Anak-Anak
Hingga kini, dr Muzal menyebutkan bahwa penderita hepatitis akut kebanyakan anak-anak dan paling tua usia 16 tahun.
Ia melanjutkan, anak-anak menjadi lebih rentan karena sistem imun belum sempurna, terutama anak usia di bawah 6 tahun.
"Tapi, bukan berarti orang dewasa tidak bisa terkena hepatitis. Ada juga orang dewasa yang menderita hepatitis A misalnya," kata dr Muzal.
5. Cara Hepatitis Akut Merusak Hati
Kata dr Muzal, ada dua cara bagaimana hepatitis akut merusak hati, yaitu virus menyerang langsung atau kekebalan tubuh itu sendiri.
"Infeksi virus bisa merusak sel hati secara langsung atau kekebalan tubuh yang berusaha menghancurkan virus di dalam sel hati," jelas dr Muzal.
"Karena virus hepatitis ada di dalam sel hati, maka kekebalan tubuh bisa juga menghancurkan keduanya," imbuhnya.
Semakin banyak sel hati rusak, maka hepatitis akut berat dapat menyebabkan kegagalan hati hingga kematian.
Nah, itulah informasi seputar hepatitis akut pada anak menurut paparan IDAI ya, Kawan Puan. Stay helathy!
Baca Juga: Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi Jelaskan Langkah Pencegahan Hepatitis Misterius pada Anak