Parapuan.co - Salah satu mitos yang beredar dan sering terdengar di kalangan para investor saham adalah bahwa saham yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat menguntungkan.
Makanya, tak heran apabila sebuah perusahaan yang memutuskan untuk go public atau IPO akan menjadi incaran banyak investor.
IPO atau initial public offering sendiri merupakan saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk dijual kepada masyarakat atau publik, sehingga saham tak lagi dikuasai secara privat.
Sama seperti saham lainnya, para investor sebenarnya harus terlebih dahulu menyeleksi saham IPO mana yang memiliki kinerja bagus untuk mencegah kerugian di masa mendatang.
Dilansir dari Kompas.id, dalam hal ini investor bisa melihat kinerja keuangan emiten tersebut, misalnya price to earning ratio (PER) untuk melihat valuasi saham berdasarkan besaran laba dan price to book value (PBV) untuk melihat nilai ekuitasnya.
Selain itu, perhatikan pula tujuan sebuah perusahaan memutuskan untuk melepaskan sahamnya ke publik, pasalnya ada saja perusahaan yang melakukan hal tersebut karena ingin melunasi utang.
Jumlah saham juga perlu diperhatikan, biasanya semakin sedikit jumlahnya, maka akan semakin memungkinkan harganya naik.
Selain memperhatikan hal tersebut sebelum membeli saham IPO, investor saham, terutama investor pemula, juga harus mengetahui keuntungan dan kerugian saham IPO.
Keuntungan saham IPO
Baca Juga: 5 Rekomendasi Saham Blue Chip yang Terjangkau untuk Investor Pemula
Keuntungan utama ketika investor membeli saham IPO adalah mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham.
Tak sedikit memang investor yang membeli saham IPO untuk kemudian dijual setelah satu sampai dua hari ketika harganya melambung.
Artinya, ketika kamu membeli saham IPO, kamu bisa memperoleh keuntungan dalam waktu singkat.
Kerugian saham IPO
Di sisi lain, ada juga kerugian dari membeli saham IPO yang bisa kamu jadikan pertimbangan.
Salah satunya adalah ketika saham IPO tersebut sangat diminati, sehingga para calon investor hanya mendapatkan sedikit jatah saham perdana.
Dalam hal ini, persaingan untuk mendapatkan saham IPO cukup ketat, jadi dana yang kamu sediakan pun harus direlakan untuk mengendap beberapa hari sebelum dikembalikan.
Kekurangan lainnya dari saham IPO adalah rekam jejak bisnis yang masih pendek. Ya, tak sedikit perusahaan yang go public di usia bisnis yang masih di bawah 10 tahun.
Baca Juga: Ingin Menabung Saham Pakai Gaji UMR? Yuk Simak Tipsnya
Maka dari itu, seperti halnya membeli saham biasa, investor harus jeli dan teliti dalam memilih saham IPO.
Dengan demikian, kamu bisa meminimalisir risiko kerugian di masa mendatang. (*)