Diminta untuk merahasiakan nama-nama asli orang yang menjadi peserta KKN tersebut, Tissa pun tak menyebutkan namanya.
"Asli, cuma aku enggak boleh disebutin namanya," jawab Tissa.
"Tuh ada orangnya," kata Tissa lagi pada Dul sambil tersenyum dan menunjuk ke suatu arah.
Dalam percakapan tersebut Tissa juga mengungkap kesulitan yang harus dia hadapi saat harus menggunakan dialog bahasa Jawa.
"Pas adegan kesurupan susah banget, pakai bahasa Jawa semua," ujar Tissa pada Dul.
Film KKN di Desa Penari sendiri diadaptasi dari sebuah utas di Twitter yang sempat viral pada 2019 lalu.
Cerita itu ditulis oleh akun Twitter dengan nama pengguna @SimpleM81378523.
Cerita dibuat dengan menggunakan dua sudut pandang, yakni versi Widya dan Nur, di mana kedua cerita tersebut saling mengisi satu sama lain.
KKN di Desa Penari menceritakan tentang enam mahasiswa dari sebuah universitas di kota S yang menjalani KKN di sebuah desa di kota B.
Baca Juga: Ada KKN di Desa Penari, Ini 3 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Pandemi
Peristiwa-peristiwa janggal terus terjadi setelah mereka datang ke desa tersebut.
Sampai akhirnya dua teman mereka, yang disebut dengan nama samaran Bima dan Ayu, melanggar aturan yang berlaku di desa tersebut.
Berada di bawah produksi MD Pictures, film KKN di Desa Penari diproduseri oleh Manoj Punjabi.
Sementara itu, film ini disutradarai oleh Awi Suryadi dengan skenario garapan Gerald Mamahit dan Lele Laila.
Sejak 30 April lalu, film KKN di Desa Penari masih tayang di bioskop dan telah disaksikan jutaan orang hanya dalam beberapa hari saja.
(*)
Baca Juga: Tembus 3 Juta Penonton dalam 9 Hari, KKN di Desa Penari Kemungkinan Besar Tambah Layar