Pentingnya Ketersediaan Air Bersih untuk Kelangsungan Hidup Masyarakat

Saras Bening Sumunar - Kamis, 12 Mei 2022
Pentingnya ketersediaan air bersih
Pentingnya ketersediaan air bersih Freepik/Dragana_Gordic

Inilah yang menjadi latar belakang Attack dan Electrolux berupaya dalam memberikan kontribusi sosial dengan Pembangunan Water Point.

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Attack dan Electrolux terhadap masyarakat akan kebutuhan sanitasi air bersih.

Sebagaimana upaya untuk mewujudkan komitmen dalam mendukung dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam implementasi program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

“Saya mewakili masyarakat desa Mauk, Tangerang, sangat mengapreasiasi atas kontribusi yang dilakukan oleh Attack dan Electrolux untuk masyarakat di desa kami," jelas Suryadi selaku Kepada Desa Kedung Dalem, Mauk, Tangerang.

Suryadi menambahkan jika adanya Pembangunan Water Point ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat yang diawali dengan ketersediaan air bersih.

"Tentu saja ini menjadi momen yang dapat memberikan semangat untuk kami dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, karena memiliki akses air bersih untuk mencuci dan kebutuhan hidup sehari-hari," imbuh Suryadi.

Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia pun juga memaparkan risiko-risiko yang akan terjadi atas kurangnya ketersediaan air bersih di Desa Mauk, Tangerang.

“Salah satu isu kesehatan yang sangat memprihatinkan di Mauk, Tangerang adalah stunting pada anak yang disebabkan oleh kurangnya kesediaan air bersih, sanitasi, ditambah pola hidup yang tidak sehat," ujar Susanto.

Dengan adanya program yang diberikan Attack dan Electrolulux ini dirinya berharap bahwa masyarakat di desa Mauk, Tangerang dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Baca Juga: Hindari Melakukan 3 Kesalahan Ini Saat Menyiram Tanaman di Rumah

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?