- Usia. Meskipun lupus memengaruhi orang-orang dari segala usia, penyakit ini paling sering didiagnosis antara usia 15 dan 45 tahun.
-Lupus lebih sering terjadi pada orang Afrika-Amerika, Hispanik, dan Asia-Amerika.
Gejala Lupus pada Anak
Ada banyak gejala lupus, ada yang tidak terlihat dan ada yang sangat terlihat.
Gejala yang terlihat, terutama yang dapat menyebabkan perubahan penampilan, bisa sangat mengganggu.
Mengutip dari Lupus.org, efek ini mungkin disebabkan oleh lupus itu sendiri, atau oleh obat yang digunakan untuk mengobati penyakit. Berikut ini gejala lupus pada anak.
- Rambut rontok
- Tampak kembung di wajah dan leher
- Ruam kulit atau lesi (luka)
- Penambahan berat badan
- Mudah memar
Beberapa di antaranya akan berkurang atau hilang sama sekali saat obat lupus bekerja, atau ketika dosis obat diturunkan dan dihentikan.
Gejala yang tidak terlihat juga sulit untuk diatasi. Ini termasuk:
Baca Juga: Hari Lupus Sedunia, Ini Perjuangan Selena Gomez Sembuh dari Lupus
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- kelelahan parah
- Nyeri dada
- Hilang ingatan
- Kesulitan memproses informasi
Mungkin ada saat-saat ketika orang-orang bertanya kepadamu atau anakmu tentang mengapa anak muda yang tampak sehat berjalan dengan tongkat, tidak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah atau membutuhkan tutor rumah.
Cobalah untuk bersabar saat membantu anak belajar mengatasi efek penyakit ini, dan reaksi serta sikap orang lain.
Bagaimana lupus memengaruhi anak-anak?
Lupus dapat memengaruhi anak-anak dengan cara yang berbeda. Bagi sebagian orang, lupus bisa ringan tapi bagi yang lain, bisa mengancam jiwa.
Pada anak-anak, lupus paling sering menyerang kulit, persendian, dan organ dalam utama, seperti ginjal, hati, otak, jantung, atau paru-paru.
Lupus cenderung lebih agresif dan parah pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.
Orang yang didiagnosis di masa kanak-kanak juga lebih mungkin untuk memiliki tingkat kerusakan organ yang lebih tinggi daripada orang yang didiagnosis sebagai orang dewasa.
(*)