Parapuan.co - Udara panas disertai keringat seringkali menimbulkan masalah di kulit, salah satunya biang keringat.
Miliaria rubra atau biasa disebut biang keringat adalah ruam yang menyebabkan kulit menjadi merah, disertai rasa hangat, perih, dan gatal.
Biang keringat biasanya disertai dengan bintik-bintik merah kecil di area kulit yang terpapar ruam.
Selain itu ruam pada biang keringat juga sebagian besar memiliki benjolan dan lepuh kecil.
Umum dialami anak kecil hingga orang dewasa, biang keringat sering disebabkan oleh paparan suhu panas dan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Wajah, leher, bahu, dan dada adalah tempat paling umum munculnya biang keringat, meski biang keringat sebenarnya bisa muncul di mana saja di area tubuh.
Gejala Biang Keringat
Biang keringat biasanya mudah dikenali karena gejalanya yang sudah sangat umum.
Benjolan kecil berwarna merah dan gatal pada area kulit yang sudah lama terpapar panas dan keringat adalah tanda umum biang keringat.
Baca Juga: Merasa Gugup dan Cemas Membuatmu Berkeringat? Ini Penjelasannya
Terkadang benjolan merah bisa berkembang menjadi serangkaian benjolan lepuh kecil.
Benjolan atau lepuh ini bisa membengkak menjadi iritasi atau gatal, dan memerah saat ruam berkembang.
Biang keringat dapat menyebar ke bagian tubuh lain, tapi tidak menular.
Biang keringat disebabkan oleh keringat yang terperangkap di pori-pori.
Saat panas, tubuh mengaktifkan kelenjar keringat untuk membuat keringat di kulit, di mana keringat kemudian mendinginkan kulit saat menguap.
Ketika tubuh dalam keadaan panas, produksi keringat konstan dapat membebani kelenjar keringat.
Hal ini kemudian bisa menyebabkan saluran keringat tersumbat, menjebak keringat di lapisan kulit yang dalam.
Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Ini 5 Penyebab Keringat Berlebih saat Tidur di Malam Hari
Keringat yang terperangkap ini mengiritasi kulit, yang merespons dengan menghasilkan ruam.
Pemicu biang keringat yang paling umum adalah paparan panas untuk waktu yang lama.
Biang keringat juga paling sering dialami orang-orang yang tinggal di daerah yang lembab, di mana keringat memiliki waktu yang lebih sulit menguap dari kulit.
Sementara itu pada anak-anak dan bayi, biang keringat lebih mudah muncul karena kelenjar keringat yang belum berkembang membuat lebih cenderung tersumbat.
Selain itu, tubuh anak belum terbiasa menyesuaikan diri dengan suhu yang cepat berubah.
Anak dan bayi cenderung mengalami biang keringat di selangkangan, leher, dan wajah.
Meski bisa hilang dengan sendirinya, mandi air dingin bisa meredakan gejala pada anak atau bayi.
Pencegahan dan Cara Mengatasi
Biang keringat biasanya akan hilang dengan sendirinya, tetapi mungkin mengalami beberapa gejala yang menganggu.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Beruntusan, Salah Satunya Hindari Terlalu Banyak Berkeringat
Produk yang dijual bebas di apotek atau di toko online seperti losion kalamin atau krim steroid topikal, dapat membantu mengurangi gejala kemerahan, iritasi dan pembengkakan.
Mengobati biang keringat juga bisa dilakukan dengan mendinginkan tubuh, atau menghindari tubuh berkeringat.
Duduk di depan kipas angin atau di ruangan ber-AC dapat membantu.
Selain itu mandi air dingin atau berendam juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh dan membantu menghilangkan biang keringat lebih cepat.
Sementara itu untuk mencegah munculnya biang keringat saat udara panas, sebaiknya untuk sementara hindari penggunaan produk kulit yang mengandung minyak berat atau petroleum jelly yang bisa menyumbat pori dan kelenjar keringat.
Di samping itu, pilih pakaian longgar yang terbuat dari serat alami seperti linen, katun, dan rami, yang dapat mengurangi jumlah keringat yang terperangkap di kulit.
Setelah beraktivitas di luar ruangan juga pastikan untuk segera berganti pakaian bersih dan mandi, agar mencegah timbulnya biang keringat di kulit.
Tetap jaga kesehatan ya, Kawan Puan!
(*)
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Keringat yang Bisa Menunjukkan Kondisi Kesehatanmu