Parapuan.co - Atlet wushu asal Sumatra Utara, Junita Malau, berhasil mengalahkan kontingen tuan rumah dan memperoleh medali emas di final SEA Games 2021, Minggu, (15/5/2022).
Dalam pertandingan di nomor sanda putri 48 kilogram yang digelar di Ciau Giay Gymnasium, Hanoi, Vietnam, Junita menaklukan Nguyen Thi Chinh.
Ternyata, Junita memboyong medali emas tersebut lantaran Nguyen Thi Chinh terpaksa tidak bisa bertanding.
“Tadinya saya ingin memaksanya untuk bertarung habis-habisan sepanjang ronde karena saya sudah niat sejak masuk final tidak mau kehilangan peluang meraih medali emas,” ceritanya, dikutip dari NOC Indonesia lewat Kompas.com, Senin (16/5/2022).
Perwakilan dari Vietnam itu mengalami cedera kaki setelah bertanding melawan atlet Filipina di semifinal, walhasil ia tidak bisa naik ring.
“Puji Tuhan saya bisa menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia karena lawan tidak bisa bertanding. Kawan saya kakinya cedera berat setelah pertandingan semifinal melawan atlet Filipina. Jadi, dia tidak bisa bertanding,” ungkap Junita.
Emas pertama Junita Malau di SEA Games 2021
Kemenangan Junita Malau merupakan kemenangan pertamanya memperoleh emas di ajang SEA Games.
Perempuan berusia 31 tahun itu mengaku sangat senang dan bangga atas pencapaiannya tersebut.
Baca Juga: Tiara Andini Prastika, Atlet Balap Sepeda Peraih Medali Emas di SEA Games 2021
“Ini emas pertama saya di SEA Games. Terus terang, saya senang dan bangga bisa mengibarkan bendera Merah Putih,” ujar Junita.
Tim wushu Indonesia akhirnya menyelesaikan tugas di SEA Games 2021 Vietnam dengan pencapaian 15 medali.
Secara rinci, cabang olahraga (cabor) wushu berhasil menyumbang tiga medali emas, sembilan medali perak, dan tiga perunggu, yang membuat Indonesia meraih status runner up.
Sementara itu, sang tuan rumah menjadi juara umum cabor wushu dengan perolehan 10 medali emas, tiga medali perak, dan tujuh perunggu.
Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino dan Ketua Pengprov WI DKI Jakarta, Tjokro Gunawan, mengaku mengapresiasi para atlet atas kerja kerasnya.
Pasalnya, mereka berhasil memenuhi target untuk meraih tiga keping medali emas, terlebih wushu merupakan cabor yang cukup kompetitif.
“Persaingan di wushu sangat ketat terutama datang dari tuan rumah Vietnam,” ujar Ngatino.
“Ya, Vietnam itu merupakan kekuatan wushu di kawasan Asia Tenggara. Ibaratkan kami bertanding di kandang macan. Hasil tiga emas itu sudah bagus,” tambah Pelatih Kepala Timnas Wushu Indonesia, Novita.
Baca Juga: Hampir Tak Ikut Bertanding, Ini Cerita Masniari Wolf Debut hingga Raih Medali Emas di SEA Games 2021
Penyuka berladang
Di samping kesibukannya sebagai atlet wushu, perempuan kelahiran Pematang Siantar tahun 1991 itu mengaku menghabiskan waktunya untuk berladang.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama usai memenangkan medali emasnya, ia turut mengutarakan mimpinya untuk menjadi pegawai.
“Saya hanya berladang di kampung kalau tidak ada kegiatan pelatnas,” ungkap atlet lulusan Universitas Negeri Medan itu.
Sebelum SEA Games, Junita Malau juga pernah mendapatkan medali emas di PON Papua 2021 lalu. (*)