IDAI Ungkap Perbedaan Diare Biasa dan Diare Gejala Hepatitis Akut pada Anak

Ericha Fernanda - Selasa, 17 Mei 2022
Beda diare biasa dan diare gejala hepatitis akut
Beda diare biasa dan diare gejala hepatitis akut kwanchaichaiudom

Parapuan.co - Penyakit hepatitis akut yang belum diketahui etiologi atau penyebabnya, saat ini tengah menjadi ancaman bagi anak-anak.

Hepatitis akut dilaporkan sudah menyebar di berbagai negara di Eropa mau pun Asia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI menyebut ada 7 orang anak yang meninggal akibat hepatitis akut.

Dari sekian gejala yang ditimbulkan penyakit hepatitis akut, salah satunya adalah diare pada anak. 

Lantas, apa perbedaan diare biasa dan diare gejala hepatitis akut pada anak?

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan perbedaan gejala keduanya dalam Seminar Media IDAI: Serba-Serbi Penyakit Lebaran pada Anak, Selasa (10/5/2022).

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi IDAI, Dr dr Muzal Kadim, SpA(K).

Diare Biasa

Diare terjadi ketika frekuensi buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya atau lebih dari 3 kali dengan konsistensi yang berbeda dari sebelumnya.

Baca Juga: Capai 18 Kasus Diduga Hepatitis Akut di Indonesia, Ini Gejala Paling Banyak Ditemui

"Konsistensi lebih lembek, biasanya berbau lebih busuk, lebih menyengat, berbau asam, ada lendir, jadi ada perubahan," kata dr Muzal.

Diare bisa disebabkan oleh banyak faktor, yang paling umum adalah virus Rotavirus dan Adenovirus.

"Secara umum Adenovirus ringan penyebab diare. Tapi sekarang ini tidak tahu, ditemukan pada kasus-kasus yang dilaporkan WHO sebagai KLB (kejadian luar biasa)," jelas dia.

Menurut dr Muzal, diare akibat Adenovirus biasanya ringan, yang disertai gejala muntah dan diare dan akan sembuh dalam 2-3 hari.

Selain itu, diare biasa pada anak juga memiliki gejala khas yang biasanya didahului dengan demam.

"Biasanya didahului dengan demam, kemudian anaknya muntah dua sampai tiga kali, baru kemudian besoknya diare, itu yang paling sering terjadi," terang dr Muzal.

Ia menambahkan, "Diarenya biasa cair, berbusa, berbau asam, ada kembung, dan merah di anusnya."

Diare Gejala Hepatitis Akut

dr Muzal mengatakan, diare yang merupakan salah satu gejala hepatitis akut akan dilanjutkan dengan gejala yang lainnya.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, IDAI Ungkap 5 Fakta Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Setelah mengalami diare, sakit perut, dan demam, anak akan mengalami perubahan warna kelopak mata dan kulit menjadi kekuningan.

"Biasanya di kelopak mata itu, di sklera. Jadi kalau kelopak matanya ditarik di sklera mata yang putih itu jadi kuning," kata dr Muzal.

Setelah warna putih mata menjadi kekuningan, perubahan warna kuning akan berlanjut ke area kulit badan.

Selain itu, warna urine atau air kencing anak akan berubah menjadi lebih pekat dan menyerupai air teh.

Pencegahan

Karena hepatitis ditularkan melalui saluran cerna, penting untuk menjaga kebersihan tangan, mulut, alat makanan, makanan, dan air.

Jangan lupa melanjutkan protokol kesehatan Covid-19 seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

dr. Muzal juga mengimbau para orang tua agar memberikan makanan yang dibuat sendiri karena kebersihannya terjamin.

Nah, itulah perbedaan antara diare biasa dan diare gejala hepatitis akut pada anak yang perlu diwaspadai ya, Kawan Puan.

Jangan lupa untuk terus menjaga kesehatan ya! (*)

Baca Juga: IDAI: Jangan Tunggu Kuning, Ini Pertolongan Pertama Gejala Hepatitis Akut

Sumber: IDAI
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat