Parapuan.co - Operasi caesar atau C-section adalah prosedur pembedahan di mana bayi dilahirkan melalui sayatan di dinding perut dan rahim ibu, bukan melalui vagina.
Jika tidak ada masalah serius dengan kehamilan atau kesehatan ibu, bayi dapat dilahirkan dengan aman melalui persalinan pervaginam.
Namun, operasi caesar diperlukan jika ada masalah yang dapat menyebabkan komplikasi saat melahirkan.
Ada dua jenis operasi caesar, operasi caesar terencana atau elektif dan operasi caesar tidak terencana atau darurat.
Operasi Caesar Terencana (Elektif)
Sebagian ibu lebih memilih operasi caesar terencana karena memungkinkan mereka untuk mengontrol kapan bayinya lahir.
Operasi caesar elektif hanya dapat dilakukan jika pasien memberikannya dalam bentuk tertulis dan dokter mengizinkannya.
Melansir The Health Site, beberapa alasan umum untuk operasi caesar yang direncanakan, meliputi:
• Operasi caesar sebelumnya
Baca Juga: Nagita Slavina Ingin Lahiran Caesar, Siapkan 8 Hal Ini sebelum Operasi
Jika seorang perempuan sebelumnya pernah menjalani operasi caesar, melahirkan pervaginam dapat menyebabkan pendarahan hebat, serta mengancam bayi dan ibu.
• Posisi bayi
Jika posisi pantat atau kaki bayi berada di bawah dan kepalanya di atas dapat membuat dokter kesulitan memutarnya, operasi caesar bisa menjadi solusi.
• Plasenta Previa
Jika plasenta menghalangi leher rahim dari tempat bayi harus dilahirkan, operasi caesar adalah cara teraman untuk melahirkan tanpa menyebabkan pendarahan hebat.
• Kondisi medis
Jika ibu memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, atau penyakit ginjal, akan lebih baik menjalani operasi caesar demi menghindari komplikasi kehamilan.
• Melahirkan lebih dari dua bayi
Melahirkan kembar tiga atau kelipatannya disarankan untuk melakukan operasi caesar demi menjaga kesehatan ibu dan bayi.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Melahirkan Secara Caesar, Begini Proses Pemulihannya
Operasi Caesar Tidak Terencana (Darurat)
Operasi caesar darurat dibutuhkan ketika persalinan pervaginam dapat membahayakan kesehatan ibu atau bayi.
Ada kemungkinan bahwa masalah mungkin timbul selama persalinan pervaginam, yang membuat dokter tidak punya pilihan selain melakukan operasi caesar darurat.
Beberapa alasan umum untuk operasi caesar darurat, antara lain:
• Persalinan yang menyakitkan dan lambat
Jika seorang perempuan melahirkan dan tidak ada kemajuan untuk waktu yang lama, itu dapat menempatkannya pada risiko tinggi untuk infeksi.
• Ukuran bayi
Dalam kasus tertentu, kepala bayi terlalu besar untuk melewati panggul ibu, sehingga operasi caesar darurat dibutuhkan.
Baca Juga: Ayah Atta Minta Aurel Tak Lahiran Caesar, Kenali Ini Kelebihan dan Kekurangan Operasi Caesar
• Kesehatan bayi
Jika dokter menemukan masalah dengan detak jantung bayi selama persalinan, mereka akan memilih melakukan operasi caesar darurat.
Contoh lain di mana operasi caesar diperlukan adalah ketika tali pusar menghentikan suplai oksigen bayi.
• Solusio plasenta
Operasi caesar harus disegerakan jika plasenta terpisah dari rahim selama persalinan, hal itu dapat menyebabkan perdarahan hebat dan komplikasi bagi bayi.
• Operasi caesar sebelumnya
Jika seorang perempuan mencoba melahirkan pervaginam setelah menjalani operasi caesar di masa lalu, ada kemungkinan bekas luka operasinya akan terbuka kembali.
Pada akhirnya, dokter akan memilih untuk melakukan operasi caesar dalam kasus seperti itu.
Nah, itulah penjelasan seputar kapan waktu yang tepat operasi caesar dibutuhkan ya, Kawan Puan.