Organisasi itu diberi nama Boedi Oetomo, kata "budi" sendiri memiliki arti kepribadian, sedangkan "utomo" memiliki arti luhur.
Dalam berkumpulan yang bersifat nasionalisme tersebut, bahasa yang digunakan adalah Melayu.
Pelajar di berbagai daerah di Indonesia pada saat itu menyambut organisasi Boedi Oetomo ini dengan penuh semangat.
Mereka rela berkumpul bersama untuk membahas strategi kemajuan untuk bangsa Indonesia.
Hanya dalam waktu setahun, organisasi ini berhasil memiliki 10.000 anggota.
Anggota aktif tersebut memiliki mimpi yang sama, yakni demi Indonesia maju dan bebas dari penjajahan.
Organisasi Boedi Oetomo berhasil melatih pemuda-pemuda Indonesia menjadi pemimpin dan bergerak menuju kemerdekaan.
Bahkan, Bangsa Belanda saat itu melihat lahirnya Boedi Oetomo sebagai kebangkitan Indonesia sebagai sebuah bangsa.
Baca Juga: Sejarah dan Tema Hari Guru Nasional yang Dirayakan Setiap 25 November
Maka, hari kelahiran Boedi Oetomo kini dirayakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. (*)