Parapuan.co - Sepatu platform adalah salah satu jenis alas kaki yang belakangan kembali jadi tren di kalangan fashion enthusiast.
Sepatu atau sandal dengan hak super chunky disukai para penikmat mode karena bisa membuat penampilan bukan hanya lebih jenjang, tapi juga statement.
Sepatu jenis ini pun pernah dipopulerkan oleh banyak selebritas hingga melenggang ke panggung runway.
Mulai dari dipakai oleh girl group legendaris Spice Girls hingga jadi salah satu koleksi yang mencuri perhatian dari Balenciaga.
Namun tahukah Kawan Puan, bahwa sebelum dipopulerkan di era yang modern seperti sekarang ini, sepatu platform telah digunakan ribuan tahun lalu?
Melansir dari Refinery29, sepatu platform telah digunakan oleh bangsawan di Abad Pertengahan untuk menghindari kotoran.
Tak sampai di situ, sepatu jenis ini juga digunakan oleh orang Yunani kuno agar terlihat tinggi di atas panggung.
Menariknya lagi, platform shoes bahkan pernah dilarang dipakai pada tahun 1670, yang mana bagi mereka yang melanggar akan dihukum mati.
Ini dia sejarah penggunaan sepatu platform yang menarik untuk dikulik:
Baca Juga: High Heels hingga Sneaker, Ini 5 Rekomendasi Sepatu Platform
Tahun 220 Sebelum Masehi
Aktor Yunani biasa memakai sandal kulit dengan hak platform dari material gabus yang disebut Cothurnus.
Biasanya sandal kulit platform ini dibuat setinggi 6 inci atau 15 cm.
Kendati demikian, tinggi Cothurnus sangat ditentukan oleh peran si aktor yang akan mengenakannya.
Jika ia memerankan karakter protagonis, maka semakin tinggi sepatunya, agar semakin mudah dilihat.
Tahun 1300-an
Di Timur Tengah, sandal platform kayu biasanya dihiasi dengan cangkang dan gading. Alas kaki jenis ini dipakai di pemandian umum untuk melindungi diri dari lantai yang panas dan basah.
Baca Juga: Tinggi dan Nyaman Dipakai, Ini 5 Tren Sepatu Platform di Tahun 2022
Ketika orang-orang berjalan mengenakannya, sandal platform akan mengeluarkan suara tepukan, sehingga pada era tersebut sandal platform disebut sebagai "kabkab".
Abad Pertengahan
Di era Abad Pertengahan, baik kaum bangsawan maupun kaum petani sama-sama mengenakan "patten" kayu yang ditinggikan saat berjalan di luar ruangan.
Sandal platform yang disebut patten tersebut dipakai bertujuan untuk membuat penggunanya tetap tinggi di atas semua kotoran di jalan.
Bisa dibayangkan bagaimana buruknya jalanan pada saat itu mengingat masyarakat harus mengenakan sandal yang tinggi untuk menghindari kotoran.
Tahun 1400-an
Di tahun 1400-an, sandal platform patten pun kian berkembang dan dibuat menjadi lebih rumit.
Baca Juga: Tengah Populer, Ini 5 Inspirasi Padu Padan Outfit dengan Sepatu Platform
Adapun salah satunya adalah jenis chopine, yang merupakan over-shoe yang dikenakan oleh bangsawan Eropa.
Sandal ini bahkan bisa setinggi 30 inci atau 76 cm hingga didesain dengan menggunakan permata agar terlihat mewah.
Bahkan, para perempuan harus berjalan menggunakan tongkat agar tidak terjatuh saat mengenakannya.
Dan pada tahun 1547, Catherine de Medici, Ratu Prancis, mengenakan chopine untuk membuat tubuhnya terlihat lebih tinggi dan ia jugalah yang memulai tren ini di kalangan bangsawan.
Tahun 1700-an
Ketika Opera Peking dipopulerkan di Cina pada 1700-an, aktor laki-lakinya akan mengenakan sepatu bot sutra dengan hak yang tinggi dan tebal.
Seperti dalam kasus thespians Yunani, semakin tinggi solnya, semakin penting pemainnya.
Serta semakin kecil kemungkinan mereka harus melakukan flip akrobatik yang harus dilakukan oleh karakter pemain yang lebih rendah.
Baca Juga: Harga Tembus Rp 400 miliar! Ini Jam Tangan Paling Mahal di Dunia
Tahun 1930-an
Di tahun ini, penerapan sepatu platform berkembang dengan desain yang lebih modern dan sophisticated.
Seperti yang diciptakan oleh Salvatore Ferragamo yang membuat sandal platform dengan aksen gabus yang unik.
Bagian haknya dibuat penuh warna seperti pelangi sehingga membuatnya terlihat lebih chic.
Tahun 1970-an
Ketika tren disko populer di tahun 70-an, sepatu platform bertumit tinggi banyak dipakai oleh perempuan maupun laki-laki.
Mereka dengan percaya diri mengenakannya sambil berdansa di lantai dansa yang meriah. Biasanya sepatu ini kerap dipadupadankan dengan mengenakan celana cutbray yang klasik.
Baca Juga: Jadi Inspirasi Kim Kardashian, Intip 5 Gaya Ikonik Marilyn Monroe
Tahun 1990-an
Pada era 90-an, sepatu platform dengan hak tebal kembali digandrungi para fashion enthusiast.
Sejumlah desainer memasukkan tren ini dalam koleksi teranyar mereka di era tersebut, salah satunya adalah Vivienne Westwood. Ia menciptakan sepatu dengan hak setinggi 9 inci atau 23 cm.
Tak hanya high heels, pada masa tersebut juga mulai bermunculkan sneaker dengan hak platform, yang juga ikut dipopulerkan oleh girl group Spice Girls yang fenomenal.
Tahun 2010-an
Selama 20 tahun berselang, tren sepatu platform terus berkembang hingga akhirnya memunculkan jenis baru yang disebut flatform. Ini adalah sandal datar yang memiliki sol platform yang tebal, stabil dan sporty.
Flatform model ini pun masih digandrungi para fashion enthusiast hingga kini dengan berbagai inovasi tambahan lainnya.
Baca Juga: Dipakai Kim Kardashian di Met Gala 2022, Ini Sejarah Gaun Marilyn Monroe Seharga 69 Miliar Rupiah
Tahun 2015-an
Di tahun 2015-an, high heels jenis pump atau platform yang tebal di bagian depannya jadi pilihan banyak perempuan untuk terlihat stylish sekaligus lebih tinggi.
Adapun beberapa desainer yang turut mengeluarkan koleksi pump heels jenis ini adalah Alexander McQueen, Saint Laurent hingga Charlotte Olympia.
Sepatu jenis ini pun kini jadi salah satu fashion item penting bagi perempuan modern.
Tahun 2020-an
Dan belakangan ini, tren sepatu platform pun terus berkembang dengan berbagai elemen dan nuansa yang variatif.
Salah satunya yang jadi sorotan adalah lofty loafers dengan sol yang tebal dan tinggi.
Fashion item ini adalah penunjang gaya bagi mereka yang ingin mengelevasi gaya preppy tapi dengan style yang lebih tinggi.
Sementara di tahun 2022 kini, mary jane platform adalah salah satu tren yang banyak dimainkan oleh para fashion enthusiast.
High heels ini seperti pump heels, namun memiliki desain seperti mary jane shoes dengan bagian ujung kaki yang terlihat lebih tebal dan statement. (*)
Baca Juga: Dipakai Tentara hingga Desainer Dunia, Ini Sejarah Motif Tartan yang Ikonik