Parapuan.co - Kawan Puan, sebagai orang tua kamu harus tahu bahwa anak juga dapat mengalami depresi.
Tentunya, kondisi depresi pada anak ini harus segera disadari dan ditangani, agar kesehatan mental buah hati terjaga.
Dilansir dari Very Well Mind, ada beberapa hal yang menjadi penyebab anak mengalami depresi, biasanya kaerena peristiwa hidup yang penuh tekanan.
Peristiwa hidup yang dapat memicu anak mengalami depresi salah satunya konflik rumah tangga, pertengkaran, dan perceraian.
Tak hanya itu saja, ada banyak faktor lain yang dapat memicu kondisi depresi pada masa kanak-kanak pula.
Berikut ini sejumlah faktor yang berkontribusi pada terjadinya depresi pada anak, yakni:
1. Kimia otak
Bahan kimia alami di otak juga dapat memicu terjadinya depresi.
Sebab, ketidakseimbangan neurotransmiter dan hormon tertentu mungkin berperan dalam cara kerja otak.
Baca Juga: Anak Juga Bisa Alami Depresi, Segera Kenali Berbagai Gejalanya
Di mana kondisi ini yang dapat memengaruhi suasana hati dan emosi serta meningkatkan risiko mengalami depresi.
2. Faktor lingkungan
Faktor berikutnya yang dapat memicu terjadinya depresi yakni dari lingkungan tempat tinggal anak.
Lingkungan rumah yang stres, kacau, atau tidak stabil juga dapat membuat anak lebih mungkin mengalami depresi.
Di samping itu, penolakan dan intimidasi di sekolah juga bisa menjadi faktor penyebabnya.
3. Riwayat keluarga dan stres atau trauma
Anak-anak dengan anggota keluarga yang juga memiliki gangguan mood seperti depresi memiliki risiko lebih besar untuk juga mengalami gejala gangguan depresi.
Selain dari riwayat keluarga, stres, dan peristiwa yang dialami anak juga dapat memicu depresi.
Baca Juga: 7 Tanda Stres yang Tidak Disadari, Salah Satunya Alis Berkerut
Contohnya perubahan mendadak seperti pindah atau perceraian, atau peristiwa traumatis seperti pelecehan atau penyerangan juga dapat berkontribusi pada perasaan depresi.
Lantas, apa saja gejala depresi pada anak?
Tanda-tanda depresi pada anak yakni:
- Perubahan nafsu makan atau berat badan
- Merasa atau tampak tertekan, sedih, menangis, atau mudah tersinggung
- Kelelahan atau kekurangan energi yang dirasakan
- Merasa bersalah atau malu
- Lebih sulit berkonsentrasi
- Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang sebelumnya dinikmati
Baca Juga: Puan Talks: Psikolog Klinis Ungkap Dampak Mental dan Fisik Akibat Memendam Masalah Sendiri
- Perlambatan atau agitasi psikomotorik
- Pikiran berulang tentang bunuh diri dan/atau kematian
- Gangguan tidur: Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
Nah, bagi orang tua yang tak ingin buah hatinya mengalami depresi, hendaknya berbagai penyebab dan faktor di atas. (*)