Parapuan.co - Kawan Puan, SEA Games 2021 Vietnam resmi berakhir dengan closing ceremony yang digelar pada Senin (23/5/2022) malam.
Indonesia berhasil berada di posisi ketiga klasemen SEA Games 2021 dengan raihan 241 medali yaitu 69 emas, 91 perak, dan 81 perunggu.
Dari deretan prestasi tersebut, cabang olahraga (cabor) atletik berhasil mengantongi sejumlah medali untuk Indonesia.
Melihat prestasi cabor atletik, PARAPUAN berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan Serafi Unani terkait posisi atletik Indonesia di dunia internasional.
Serafi Unani sendiri atlet asal Papua yang merupakan pelari andalan tim Jawa Timur yang pernah meraih medali emas di SEA Games 2011.
Kemampuan berlari cepat yang dimiliki Serafi mampu menjadikannya pelari pertama yang mencapai garis finis.
Serafi membagikan perspektifnya soal perkembangan dan posisi cabor atletik Indonesia di dunia, terlebih setelah menyaksikan SEA Games 2021.
Menurut Serafi, di Asia Tenggara, cabor atletik Indonesia adalah salah satu tim yang diakui.
Serafi pun menjabarkan nama-nama atlet Indonesia pemegang prestasi atletik di berbagai kompetisi internasional.
Baca Juga: Serafi Unani Ungkap Hal Penting yang Harus Diperbaiki Tim Atletik Indonesia
"Sebenarnya kalau kita berbicara Asia Tenggara, atletik Indonesia adalah salah satu cabang olahraga yang diakui di ASEAN," ungkap Serafi.
"Kita pernah punya Suryo Agung, pemegang rekor SEA Games sampai sekarang. Lalu, ada Dede Erawati, ratu pelari gawang," katanya lebih lanjut.
Tak hanya para atlet senior, Serafi juga menyebutkan beberapa nama atlet generasi muda yang menjadi harapan, bahkan legenda di cabor atletik.
"Sekarang kita masih punya living legend Maria Londa, pun new generation Emilia Nova yang pernah juara SEA Games," imbuhnya.
Melihat perkembangan para atlet saat ini, Serafi Unani menilai atletik Indonesia sudah cukup baik dan dipandang.
Namun, ada beberapa hal yang menjadi catatan dan pekerjaan rumah untuk mendorong cabor atletik semakin ditakuti dunia internasional.
Hal yang menjadi sorotan Serafi adalah bagaimana Indonesia dapat menjaga para atletnya.
Tak hanya soal kondisi fisik yang harus terus dirawat, kondisi mental para atlet pun harus dipersiapkan untuk kompetisi besar.
Bagi Serafi, hal tersebut masih sangat kurang di Indonesia dan butuh diperbaiki segera.
Baca Juga: Serafi Unani Ungkap Peluang Atletik Indonesia di SEA Games 2021, Masih Banyak Pekerjaan Rumah
"Kalau dilihat perkembangan, kita sudah sangat baik, hanya tinggal bagaimana kita maintenance kondisi jelang kompetisi," ungkap Serafi.
"Namanya naik turun di perlombaan itu hal yang wajar, sisa bagaimana kita harus tahu cara maintenance para atlet agar tidak cedera," lanjutnya.
Serafi menjelaskan bahwa ada beberapa cara agar atlet cabor atletik di Indonesia semakin siap berkompetisi secara global.
Para atlet Indonesia harus memiliki mental yang siap berkompetisi dan itu dapat dibangun dengan mengikuti banyak perlombaan.
Selain itu, Indonesia harus mulai membangun strategi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan para atlet saat ini.
"Mereka harus banyak berlomba, ada program latihan yang didesain untuk mereka, sesuai dengan kebutuhan, saya rasa itu cukup," ungkap Serafi.
Menutup pemaparannya, Serafi percaya dan yakin bahwa Indonesia masih menjadi negara di ASEAN yang punya tim atletik yang dipandang.
Prestasi di SEA Games 2021 Vietnam ini juga menjadi bukti bahwa tim atletik Indonesia terus berkembang dan berkialitas.
"Saya rasa Indonesia masih jadi negara di ASEAN yang disegani di nomir atletik," tutup Serafi Unani.
Baca Juga: Serafi Unani Ceritakan Tantangannya Berkarier sebagai Atlet, dari Cibiran hingga Cedera
(*)