Meski tampak mengerikan, dr. Nauli menegaskan gagal jantung bukan akhir dari harapan hidup seorang pasien.
Pasalnya gagal jantung masih dapat dikendalikan dengan tata laksana yang tepat.
Dengan begitu, pasien tetap dapat menjalankan hidup yang mendekati normal dan berkualitas serta beraktivitas seperti biasa, selama dikenali dan diterapi pada kondisi dini.
"Pasien gagal jantung harus minum obat untuk membantu mengendalikan kondisinya. Bahkan walau gejala-gejalanya sudah membaik, pasien tetap perlu meminum obat secara teratur," jelas dr. Nauli.
Adapun beberapa terapi yang menurut dr. Naulis biasanya digunakan untuk mendukung kerja jantung meliputi:
- Penghambat reseptor beta (beta-blocker)
- Penghambat sistem renin angiotensin (seperti ACE inhibitor atau ARB)
- Antagonis aldosterone
Baca Juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini 5 Cara Tahan Keinginan Merokok
- Serta inovasi terbaru penghambat enzim neprilisin (ARNI) dan penghambat sodium glucose transporter (SGLT2 inhibitor).
Dari ulasan di atas telah dipahami supaya pengidap gagal jantung terhindar dari perburukan kondisi maka ada beberapa terapi yang perlu dilakukan.
Tentunya terapi tersebut mampu meningkatkan kualitas hidup pengidap gagal jantung. (*)