Beredar Isu Line Today Bakal Tutup dan PHK 80 Karyawan, Ini Penjelasannya

Dinia Adrianjara - Kamis, 2 Juni 2022
Ilustrasi Aplikasi LINE
Ilustrasi Aplikasi LINE

Sementara itu untuk layanan LINE Today, ia juga menetapkan bahwa layanan tersebut masih terus tersedia dan bisa dinikmati oleh para pengguna.

"Hingga saat ini pengguna LINE TODAY masih dapat mengakses serta menikmati berbagai konten berita maupun cerita secara menyeluruh," pungkasnya.

Ramai-ramai PHK di Startup

Seperti diberitakan sebelumnya, keputusan Pemutusan Hubungan Kerja di beberapa perusahaan startup memang tampak sedang masif terjadi beberapa pekan terakhir. 

Sebelum Zenius dan LinkAja, ada beberapa perusahaan startup di Indonesia yang sempat melakukan PHK besar-besaran, yakni TaniHub, OYO, Gojek, hingga Traveloka.

Lantas, apa yang menjadi penyebab perampingan jumlah sumber daya manusia di perusahaan rintisan ini?

Tak dimungkiri, kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir mempengaruhi banyak sektor, termasuk juga perusahaan rintisan. 

Pasalnya perusahaan rintisan yang baru berjalan, membutuhkan pendanaan cukup besar agar 'dapur' startup tetap 'berasap'.

Baca Juga: Jika Kena Layoff, Ini 5 Hal Penting yang Harus Dilakukan Karyawan

Direktur Celios Bhima Yudhistira menyebut salah satu penyebab PHK di startup adalah karena adanya kesulitan pendanaan setelah rencana bisnis terpengaruh oleh pandemi dan penurunan user secara signifikan.

Di samping itu, persaingan dalam dunia bisnis juga bisa menjadi penyebab kondisi PHK pada perusahaan rintisan. 

"Kalau e-commerce ada top 3 pemain, maka jangan harap pemain kecil bisa bersaing. Begitu juga terjadi di edutech, banyak yang tidak bersaing karena kurang pendanaan akhirnya tersisih dari pasar," terang Bhima.

Namun faktor promosi produk dan bakar uang, sangat efektif mengurangi jumlah persaingan secara signifikan.

Nah itu tadi penjelasan mengenai kabar isu penutupan Line Today ya, Kawan Puan. 

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

BRI Diduga Terkena Ransomware, Kenapa Bank Jadi Target Utama Kejahatan Digital?