Pandemi Mulai Reda, Ini Tips Stimulasi Keterampilan Sosial Anak Menurut Psikolog

Anna Maria Anggita - Kamis, 2 Juni 2022
Tips meningkatkan keterampilan sosial anak
Tips meningkatkan keterampilan sosial anak JGalione

Parapuan.co - Situasi pandemi yang membuat banyak orang membatas geraknya bukan hanya berdampak pada mereka yang sudah dewasa saja, tapi anak pun juga terkena efeknya.

Di mana pandemi membuat anak kehilangan kesempatan untuk membangun keterampilan sosialnya, seperti:

- Kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya

- Memecahkan masalah

- Berlatih memiliki sikap empati

Selain itu, dalam penelitian yang di Jurnal Obsesi ditemukan bahwa selama pandemi 96 persen anak mengalami penurunan terkait pencapaian aspek perkembangan sosial emosi.

Turunnya pencapaian aspek perkembangan sosial emosi itu terutama dalam segi perkembangan perilaku prososial, atau yang secara awam disebut perilaku tolong menolong.

Dalam acara "Lifebuoy Shampoo Menginspirasi Keluarga Indonesia Menjadikan Rambut Sehat Sebagai Kekuatan untuk Berbagi Kebaikan," pada Kamis (2/6/2022), Anna Surti Ariani S.PSi., M.Si., Psi., Psikolog Klinis Keluarga pun menanggapi fenomena yang ada.

"Jika kemampuan berempati dan perilaku tolong menolong ini tidak dikembangkan, terdapat risiko jangka pendek dan jangka panjang," ujar Nina, sapaan akrab Anna Surti Ariani.

Baca Juga: Ini 5 Tips Bagi Orang Tua untuk Menjaga Kesehatan Mental Anak

 

Menurutnya dalam jangka pendek anak akan sulit beradaptasi dan sulit diterima oleh lingkungannya.

Dengan adanya kondisi tersebut, anak pun mengalami masalah pergaulan.

Sedangkan dalam jangka panjang, anak rentan mengalami beragam masalah gangguan psikologis.

Menegtahui kondisi tersebut maka di masa pandemi yang sudah mulai mereda ini, orang tua harus mengembangkan dan menstimulasi keterampilan sosial anak.

Lantas bagaimana solusinya mengembangkan dan menstimulasi keterampilan sosial anak?

1. Kerja kelompok

"Jadi sekarang ini kan anak-anak sudah mulai masuk sekolah lagi. Ketika dia sudah mulai masuk sekolah lagi mungkin guru-guru bisa melakukan kerja-kerja kelompok," terang Nina.

Dengan kerja kelompok, menurut Nina anak akan berbagai tugas, selain itu anak pun mengetahui apakah temannya mengalami kesulitan atau tidak.

Baca Juga: Waspada! Ternyata Merokok Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental

Tentunya langkah ini pun mampu mengembangkan keterampilan sosial anak di masa pandemi yang mulai mereda ini.

2. Membawakan bekal

Tips berikutnya yakni orang tua dapat membawakan bekal yang bisa dibagi ke teman-temannya.

Untuk makanan yang akan dibagikan sebaiknya sudah dibungkus satu per satu.

Tentunya hal ini agar lebih bersih, sehingga penularan virus atau kuman bisa dikurangi risikonya.

3. Bermain secara giliran

Ketika di sekolah, guru bisa mengajarkan anak untuk bermain secara giliran, misalnya saja perosotan.

Selain bermain, adapun contoh lain yakni saat mengumpulkan kertas ulangan ajarkan untuk berbaris dengan rapi.

Lalu bagaimana jika di rumah?

Nina menyarankan kepada para orang tua untuk mengajak anak membuat sesuatu yang dapat dibagikan ke teman-temannya.

"Contohnya 'Yuk kita bisa bikin makanan, nanti kita bagi-bagi ke orang yang kelihatannya kesulitan di jalan'," saran Nina.

Di sisi lain orang tua juga bisa mengajarkan anak untuk berdonasi dalam bentuk apapun misalnya dengan uang dari uang yang disisihkan.

Berbagai langkah untuk meningkatkan keterampilan anak baik di sekolah maupun di rumah patut diajarkan kepada anak ya, dengan begitu hubungan sosial si kecil akan membaik.

Baca Juga: Puan Talks: Bijakkah Curhat Masalah di Kantor ke Rekan Kerja? Ini Kata Psikolog

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru