Parapuan.co - Selama ini kita hanya menikmati essential oil untuk berbagai kebutuhan.
Mulai dari menikmati aromaterapinya yang punya banyak manfaat kesehatan hingga untuk perawatan kecantikan agar terlihat lebih cantik.
Namun tak banyak dari kita yang tahu bagaimana proses di balik pembuatan essential oil atau dalam bahasa Indonesia disebut minyak atsiri.
Misalnya saja dibutuhkan waktu yang panjang dan tumbuhan dalam jumlah yang banyak untuk bisa menghasilkan satu tetes minyak atsiri.
Proses yang rumit inilah yang membuat essential oil kerap dihargai tinggi di pasaran.
Di sisi lain, tak banyak yang tahu juga bahwa Indonesia kaya akan berbagai bunga dan tumbuhan yang banyak digunakan pada essential oil.
Ini pulalah yang menjadikan Indonesia masuk dalam daftar sepuluh besar produsen minyak atsiri terbesar di dunia, dengan varietas yang cukup lengkap.
Namun sayangnya, informasi tentang proses pembuatan dan potensi minyak atsiri asal Indonesia yang berkualitas global juga tak banyak diketahui publik.
Inilah yang akhirnya mendorong Rumah Atsiri Indonesia untuk mengedukasi warga urban tentang essential oil di ibukota.
Baca Juga: Rekomendasi Body Care dengan Bahan Ylang, Patchouli dan Bergamot yang Cocok untuk Eksim
Yaitu dengan mendirikan Atsiri diSarinah, yang berlokasi di lantai 5 pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat.
Atsiri diSarinah merupakan miniatur Rumah Atsiri dengan konsep yang telah disesuaikan kebutuhan pasar yang lebih muda.
Di kawasan ini tersedia museum mini aromaterapi yang interaktif, yang berisikan informasi-informasi terkait minyak atsiri.
Mulai dari informasi tentang beberapa tumbuhan yang sering digunakan dalam minyak atsiri, video mapping bunga dan tanaman hingga area eksploratif untuk mengetahui aroma persona para pengunjung.
Selain museum, di dalam Atsiri diSarinah juga tersedia toko Atsiri Shop yang menjual ratusan produk Rumah Atsiri yang terdiri dari hand sanitizer, essential oil, body care hingga teh dari tumbuhan lokal.
Masih dalam area yang sama, juga terdapat restoran Atsiri Eat yang menyajikan makanan-makanan sehat dengan bahan-bahan organik untuk bisa dinikmati pengunjung.
“Dengan konsep aromatic wellness playground, kami mencoba mengedukasi masyarakat muda tentang kekayaan minyak atsiri nusantara dengan pendekatan yang playful (menyenangkan) dan eksperimental,” ujar Natasha Clairine, founder Rumah Atsiri Indonesia, dalam acara pembukaan Atsiri diSarinah pada Kamis (2/6/2022), yang juga dihadiri oleh PARAPUAN.
Untuk Kawan Puan yang ingin mengunjungi Atsiri diSarinah yang dibuka untuk umum mulai dari jam 12 siang hingga jam 9 malam.
Baca Juga: Sarinah, Pengasuh Soekarno yang Namanya Diabadikan Jadi Pusat Perbelanjaan
Untuk diketahui bersama, Rumah Atsiri Indonesia adalah destinasi wisata yang juga menjadi tempat edukasi minyak atsiri yang terletak di daerah Tawangmangu, Jawa Tengah.
Dulunya, Rumah Atsiri adalah Pabrik Citronella yang didirikan di kaki Gunung Lawu pada tahun 1963, sebagai pabrik penyulingan terbesar di Asia.
Mimpi awalnya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen minyak atsiri yang diperhitungkan di industri global.
Hingga akhirnya pada tahun 2018, Pabrik Citronella pun berubah menjadi Rumah Atsiri yang terdiri dari berbagai fasilitas edukasi minyak atsiri.
Mulai dari taman dengan 80 jenis tumbuhan, greenhouse, production farm, hingga kawasan nursery.
Sehingga, kehadiran Atsiri diSarinah pun lebih dari sekadar mengedukasi warga urban tentang minyak atsiri Indonesia yang berkualitas, tapi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan produk lokal dan perekonomian Indonesia.
(*)
Baca Juga: Selain Atasi Stretch Mark, Kata Ahli Ini Manfaat Argan Oil untuk Kulit