Wakili Perempuan Generasi Muda, Cinta Laura Sampaikan Pidato di MPR RI

Parapuan.co - Kawan Puan, aktris dan penyanyi Cinta Laura baru saja diundang untuk berpidato di Gedung MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) RI.

Cinta Laura hadir sebagai satu-satunya perwakilan perempuan generasi muda dalam rangka peringatan Hari Pancasila pada Kamis (2/6/2022).

Kehadiran Cinta Laura ini merupakan bentuk kerjasama MPR RI dan Institut Filsafat Indonesia.

Momen pidatonya di Gedung MPR ini Cinta bagikan lewat rangkaian foto di Instagram pribadinya @claurakiehl.

Dalam foto yang diunggah, Cinta terlihat sedang berdiri di depan Gedung MPR dengan mengenakan setelan biru dan blazer putih.

Di foto lainnya, pelantun Oh Baby ini berdiri di mimbar Gedung MPR sembari menyampaikan aspirasinya.

Cinta Laura mengakui bahwa kesempatan berpidato di Gedung MPR ini merupakan suatu kehormatan baginya.

"Sungguh sebuah kehormatan untuk dapat memberikan pidato di depan banyak orang yang saya hormati di Gedung MPR kemarin," tulis Cinta pada keterangan foto.

Unggahan Cinta Laura pidato di Gedung MPR RI Instagram/claurakiehl

Lebih lanjut, Cinta menjelaskan bahwa ia adalah perempuan yang dipilih untuk mewakili generasi muda.

Dalam acara tersebut, Cinta berkesempatan untuk melakukan diskusi mendalam bersama para doktor filasafat soal makna Pancasila.

"Sebagai satu-satunya perempuan yang mewakili generasi muda, saya diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan para Doctor Filsafat mengenai esensi dari ideologi negara kita, PANCASILA," tulis Cinta Laura.

Merayakan hari Pancasila, Cinta Laura berpendapat bahwa menumbuhkan rasa bangga terhadap Indonesia merupakan salah satu cara untuk memajukan bangsa.

Aktris ini menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang beragam dan identitas pancasila adalah satu-satunya hal yang dapat mempersatukan rakyat.

Bagi Cinta Laura, tanpa ada Bhinneka Tunggal Ika, maka tidak akan ada permusyawaratan yang benar-benar mewakili rakyat.

Cinta juga melihat bahwa Bhinneka Tunggal Ika mampu membuat masyarkat Indonesia mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Cinta Laura berharap agar Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia bahwa perbedaan itu dapat disatukan dengan damai.

Selain itu, Cinta juga ingin agar Indonesia dilihat dunia sebagai negara yang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.

"Ada 1,340 suku di negara ini. Oleh karena itu, kita harus berjuang untuk menjadikan Indonesia pelopor dalam merangkul dan mempersatukan setiap perbedaan yang ada," kata Cinta.

"Menjadi contoh dunia akan bangsa yang benar-benar perduli kemanusiaan dan kesejahteraan rakyatnya," lanjutnya.

Menutup pidatonya, Cinta percaya bahwa Pancasila dapat menjadi ideologi yang berpengaruh pada evolusi dunia.

(*)