Parapuan.co - Hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau yang akrab disapa Eril masih menyisakan duka mendalam.
Setelah lebih dari sepekan dicari, sulung dari Ridwan Kamil yang hilang karena hanyut di Sungai Aaare, Swiss dinyatakan meninggal dunia.
Keluarga kini telah mengikhaskan Eril, namun masih tidak menyerah untuk terus mencari sampai jenazahnya ditemukan.
Kepergian Eril tentu menjadi kehilangan yang luar biasa bagi keluarga Ridwan Kamil dan semua orang yang mengenalnya.
Sebab, Eril dikenal sebagai pribadi yang baik dan sangat dekat dengan orang-orang.
Tak hanya itu, Eril juga dikenal sangat sederhana dan tak mau diperlakukan khusus hanya karena dirinya adalah anak orang nomor satu di Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh dosen Eril di Institut Teknologi Bandung (ITB) tempat Eril berkuliah, Ir. Indrawanto, PHD.
Melansir Grid.ID, saat di kampus Eril adalah pribadi yang begitu low profile.
Bahkan saking sederhananya, sang dosen tidak menyadari bahwa Eril adalah anak seorang gubernur.
Baca Juga: Keluarga Sudah Ikhlas, MUI Jabar Ajak Warga Salat Gaib untuk Eril Putra Ridwan Kamil
"Dia sangat biasa di mata saya ya, saya bahkan nggak mengenali kalau dia itu anak Gubernur."
"Jadi saya hanya mengenal dia oke saya ingat figurnya, tapi saya tidak mengenal bahwa dia anak Gubernur," terang Indrawanto.
Indrawanto baru tahu bahwa Eril adalah anak gubernur ketika sedang mengerjakan tugas akhir.
"Sehingga saya memperlakukan dia biasa saja, bahkan saat tugas akhir pun saya belum mengenal kalau dia anak seorang Gubernur," tutur Indrawanto, dosen Eril, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (1/5/2022).
Kesederhanaan Eril di kampus ini membuat sang dosen sangat mengagumi sulung Ridwan Kamil yang tidak mau memanfaatkan nama besar sang ayah.
"Dalam hal ini saya sangat kagum karena dia tidak menunjukan bahwa saya itu adalah anak orang penting atau orang yang punya kekuasaan," sambungnya.
Sehari-hari, Eril berbaur dengan teman-temannya dan bersikap selayaknya mahasiswa biasa.
"Dalam sehari-hari kalau kami bimbingan tugas akhir dan sebagainya, sangat biasa, sangat wajar seperti tipikal mahasiswa pada umumnya."
"Sehari-hari setelah selesai di kelas, dia berbaur dengan yang lain, tidak eksklusif, jadi dia inklusif, bergaul dengan semua mahasiswa," imbuh sang dosen.
Baca Juga: Pamit Pulang ke Indonesia, Atalia Praratya Tulis Pesan Haru untuk Eril yang Belum Ditemukan
Tak hanya dikenal sederhana, Eril juga merupakan mahasiswa yang cerdas dan juga aktif.
Hal itu dibuktikan lewat nilai-nilai Eril yang memuaskan dan berbagai kegiatan yang ia ikuti.
(*)