"Beberapa orang memang menemukan cara untuk hidup dengan kehilangan. Yang lain berjuang untuk menemukan makna dalam hidup," tambah perempuan yang juga seorang profesor di University of Queensland itu.
Fiona MacCullum mengungkapkan pula mengenai seberapa besar dampak kehilangan anak bagi hubungan suami istri orang tua.
Bahwasanya dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 2015 terhadap 2.512 orang dewasa yang berduka karena anak, 68 persen di antaranya ditemukan tidak mengalami depresi tak lama setelah tragedi.
Sekitar 11 persen di antaranya awalnya menderita depresi, tetapi dapat membaik seiring berjalannya waktu.
Kemudian sekitar 7 persen lainnya yang memiliki gejala depresi sebelum kehilangan, akan berlanjut begitu mereka mengalaminya.
Lantas, 13 persen sisanya dari yang berduka, kesedihan dan depresi baru dimulai setelah mereka mendapati kehidupan berubah sepeninggal anak tercinta.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana dampak kehilangan anak terhadap hubungan pernikahan?
Deborah Carr dari Universitas Boston memaparkan, kematian anak tidak akan merusak pernikahan.
Menurutnya, hal itu mungkin bisa membuat pernikahan yang bermasalah menjadi lebih buruk.
Baca Juga: 4 Cara Hadapi Pasangan yang Sedang Stres dalam Hubungan Suami Istri