Parapuan.co - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai ragam penyakit selama beribadah di Tanah Suci.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, dr Budi Sylvana, MARS, mengatakan, pelaksanaan ibadah haji perdana setelah pandemi Covid-19 memiliki dua risiko kesehatan.
"Perlu kita ingatkan pada jemaah, bahwa tahun ini kita dihadapkan pada dua situasi. Pertama, pandemi belum selesai. Kedua, suhu ekstrem panas," ujar dr Budi, mengutip Kemenkes RI.
Lebih lanjut, berikut beberapa penyakit yang perlu diwaspadai jemaah saat melangsungkan ibadah haji di Tanah Suci. Yuk, simak!
1. Heat stroke
Heat stroke atau serangan panas merupakan penyakit yang rentan menyerang di tengah cuaca panas ekstrem.
Kondisi ini terjadi saat tubuh tidak mampu mengontrol suhu tubuh, akibatnya suhu naik sampai 41 derajat Celsius dalam kurun waktu 10–15 menit.
Gejala heat stroke termasuk pusing atau sakit kepala, keringat berlebihan, serta kulit tampak pucat terutama pada bibir, telapak tangan, telapak kaki, atau wajah.
Selain itu, gejala dari heat stroke yaitu kulit lembap dan dingin, napas lebih cepat biasanya, mual, dan nyeri otot.
Baca Juga: Menganal Hipertermia, Kebalikan Hipotermia saat Suhu Tubuh Terlalu Panas