Dalam hal ini, Indonesia mengangkat empat isu prioritas, yaitu Ketenagakerjaan Pemuda, Transformasi Digital, Planet Berkelanjutan dan Layak Huni, serta Keberagaman dan Inklusi.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini diadakan 4 Pra-KTT yang membahas masing-masing isu di empat kota berbeda di Indonesia.
“Karena diadakan di empat tempat berbeda (Palembang, Lombok, Balikpapan, dan Manokwari), kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk memperlihatkan keindahan Indonesia,” kata Hanny Chrysolite, Track Chair untuk isu Planet Berkelanjutan dan Layak Huni.
Sebelumnya, Dengar Alam Bernyanyi dirilis pada Hari Bumi dan bertepatan dengan persiapan acara Pra-KTT Y20 ketiga yang mengangkat isu Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni.
Pesan di balik lagu tersebut, yang mengajak anak muda untuk kembali ke alam dan bersama-sama menjaga bumi dari dampak perubahan iklim yang semakin parah dengan cara menjaga hutan, dinilai sangat selaras dengan isu lingkungan hidup yang akan didiskusikan.
Karenanya, Dengar Alam Bernyanyi menjadi lagu tema Y20 dan diumumkan pada 20 Mei lalu.
Laleilmanino merasa sangat terhormat karena lagu karya mereka terpilih sebagai lagu tema Y20 tahun ini. “Kita semua tahu, hutan memainkan peran sangat penting dalam menjaga agar planet ini berkelanjutan dan layak huni,” kata Ilman.
Agar pesan dalam lagu ini semakin keras bergema, Laleilmanino berkolaborasi dengan teman-teman di dunia seni yang punya kepedulian serupa terhadap alam.
Mereka adalah Chicco Jerikho, Sheila Dara, dan HIVI!. “Let’s team up and protect our planet together,” ajak Nino, seperti dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN.
Baca Juga: Resah dengan Perubahan Iklim, Laleilmanino Rilis Lagu Dengar Alam Bernyanyi