Parapuan.co - Saat menyaksikan drama Korea, kita bukan hanya kerap tertarik dengan kisahnya, tapi juga pakaian yang dikenakan oleh para aktor dan aktris.
Terutama ketika dalam drama tersebut menampilkan era lampau, yang mana para pemeran mengenakan pakaian tradisional Korea seperti hanbok.
Hanbok yang dikenakan para aktris tersebut terlihat cantik dan megah dengan aneka bentuk dan warna yang kaya.
Seakan-akan membuat kita juga ingin mencoba mengenakannya.
Namun tahukah Kawan Puan bahwa tiap warna pada hanbok memiliki makna tertentu, yang ternyata tidak bisa sembarangan dipakai?
Melansir dari Korean Anime, warna yang digunakan dalam hanbok berasal dari teori lima warna atau dalam bahasa Korea disebut obangsaek, yang didasarkan pada harmoni antara yin dan yang serta lima elemen.
Dalam seni dan pola tekstil tradisional Korea, warna obangsaek mewakili lima arah mata angin:
- Biru: timur
- Merah: selatan
Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Hanbok, Pakaian Tradisional Korea yang Populer
- Kuning: tengah
- Putih: barat
- Hitam: utara
Selain itu, warna-warna ini juga diasosiasikan dengan lima elemen budaya tradisional Korea:
- Biru: Kayu
- Api merah
- Kuning: Bumi
- Putih: Logam
- Air Hitam
Baca Juga: Cocok untuk Kondangan, Ini 5 Rekomendasi Hanbok Cantik di Shopee
Warna pada hanbok juga merupakan bagian integral yang mencirikan karakter pemakai dan posisi sosialnya.
Mereka yang berasal dari kalangan bangsawan akan mengenakan hanbok yang biasanya diwarnai dengan warna-warna cerah.
Melansir dari Color Meanings, perempuan di era Josoen dari kalangan tertentu harus mengenakan hanbok warna tertentu, yaitu:
- Ratu: merah
- Permaisuri: kuning
- Putri: merah keunguan
- Istri pejabat: Hijau
Pengecualian untuk batasan warna di atas adalah bagi dukun, perempuan penghibur atau gisaeng, dan anak-anak. Golongan ini diizinkan memakai warna sesuai status mereka.
Pengecualian lain untuk aturan berpakaian ini adalah untuk ulang tahun, pernikahan, liburan, dan acara khusus.
Baca Juga: 5 Gaya Karakter Perempuan Pakai Hanbok, Ada Kim Tae Ri di Mr. Sunshine
Sementara orang biasa atau kalangan ekonomi rendah akan mengenakan hanbok yang berwarna earth tone, yang juga dapat dikaitkan dengan bahan yang digunakan untuk membuat hanbok sederhana tersebut.
Tak hanya itu, selama periode Joseon, orang-orang mengenakan warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan biru untuk pernikahan, festival, dan ritual perdukunan yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat.
Warna-warna ini menjadi simbol untuk memberitahu suasana ceria atau perasaan senang kepada banyak orang.
Para pengantin juga diizinkan untuk mengenakan hanbok dengan hiasan warna-warna cerah, yang sebelumnya hanya dibatasi untuk para pejabat saja.
Pengantin perempuan, khususnya, bisa mengenakan wonsam hijau (mantel upacara) yang dilapisi dengan kain merah.
Sedangkan para pengantin laki-lakinya akan mengenakan dallyeong biru atau hijau. Calon pengantin juga bisa mengenakan pakaian dalam berwarna kuning.
Sementara itu, warna yang digunakan dalam pernikahan memiliki makna tertentu.
Misalnya warna merah yang dikenakan oleh pengantin perempuan disimbolkan sebagai warna kemakmuran yang melambangkan api. Sedangkan warna kuning yang dikenakan oleh kedua mempelai melambangkan bumi.
Baca Juga: Selain Park Shin Hye, Intip 5 Gaya Modis Artis Korea saat Pakai Hanbok
Ternyata tak hanya warna saja yang punya makna khusus pada pakaian tradisional yang berusia ribuan tahun ini.
Pola atau motif pada hanbok juga punya makna-makna tertentu, loh, Kawan Puan.
Umumnya, motif tertentu yang ditenun pada hanbok biasanya untuk mengekspresikan keinginan dari pemakainya.
Contohnya, hanbok yang dikenakan untuk hari pernikahan biasanya akan menggunakan motif bunga peony.
Ini menandakan kehormatan dan kekayaan, atau delima yang artinya kesuburan.
Sedangkan motif emblem bergambar burung phoenix, naga, bangau, dan harimau harus terlihat pada hanbok bangsawan maupun pejabat tinggi.
(*)
Baca Juga: Sekilas Tampak Sama, Ini 6 Jenis dan Perbedaan Hanbok yang Ada di Korea