Berikutnya, ada zona yang dinamakan dengan Arupadhatu yang berarti alam tertinggi, rumah Tuhan.
Pada bagian Arupadhatu ini memiliki tiga serambi berbentuk lingkaran mengarah ke kubah di bagian pusat atau stupa yang menggambarkan kebangkitan dari dunia.
Di mana pada bagian ini berbeda dari zona lainnya karena tidak ada ornamen maupun hiasan.
Kondisi tersebut menggambarkan kemurnian tertinggi.
Serambi pada bagian ini diketahui terdiri dari stupa berbentuk lingkaran yang berlubang, lonceng terbalik, berisi patung Buddha yang mengarah ke bagian luar candi.
Jika ditotal secara keseluruhan terdapat 72 stupa, yang mana stupa terbesar berada di tengah, tidak setinggi versi aslinya yang memiliki tinggi 42m di atas tanah dengan diameter 9,9m.
Sebagian orang mungkin merasa kebingungan, hal ini dikarenakan stupa pusat kosong dan berbeda dengan stupa yang mengelilingnya.
Akibatnya kondisi ini menimbulkan perdebatan bahwa sebenarnya terdapat isi, akan tetapi juga ada yang berpendapat bahwa stupa tersebut memang kosong.
Terlepas dari perdebatan yang ada, hendaknya masyarakat melestarikan keindahan Candi Borobudur ini dengan tidak melakukan vandalisme.
Vandalisme sendiri merupakan suatu kegiatan merusak dan menghancurkan suatu hasil karya seni, salah satu contohnya yakni mencorat-coret.
Jadi yuk jaga kelestarian tempat wisata di Indonesia, termasuk hidden gem Candi Borobudur ini.
Baca Juga: Jelajahi 5 Destinasi Super Prioritas, Ini Tips dan Rekomendasi Pejalanan Serunya
(*)