Parapuan.co - Binge eating disorder merupakan gangguan makan di mana pengidapnya akan mengonsumsi makanan dalam porsi banyak dan sulit mengendalikan diri.
Makan berlebihan ini tentunya dapat membawa dampak buruk seperti perut yang terasa sakit dan penuh.
Namun tak hanya itu saja, pengidap binge eating disorder juga dapat mengalami komplikasi serius yang dapat mengganggu kualitas hidup pengidapnya.
Mengutip dari WebMD, berikut ini komplikasi yang dialami tubuh akibat binge eating disorder, simak ya!
1. Kenaikan berat badan dan obesitas
Pengidap gangguan makan berlebih berpotensi mengalami kenaikan berat badan, bahkan juga obesitas.
Apabila berat badan naik, maka seseorang pun dapat merasa buruk tentang berat badan sendiri.
Kondisi ini pun menyebabkan harga diri rendah, alhasil dapat lebih banyak makan.
Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat meningkatkan peluang seseorang terkena masalah kesehatan jangka panjang seperti:
Baca Juga: 5 Langkah Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan saat Menstruasi
- Pernapasan yang berhenti berkali-kali pada malam hari (sleep apnea)
- Kanker
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes tipe 2
- Radang sendi
2. Diabetes tipe 2
Orang yang makan berlebihan lebih berisiko terkena penyakit diabetes tipe 2, akibatnya gula darah akan sulit dikendalikan.
Baca Juga: Ruben Onsu Masuk ICU Karena Darah Rendah, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Gejala diabetes tipe 2 yaitu:
- Penglihatan kabur
- Rasa lapar atau haus yang ekstrem
- Kelelahan
- Buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki
3. Depresi dan masalah mood lainnya
Komplikasi berikutnya dari gangguan makan berlebih yakni depresi dan gangguan kecemasan.
Sebgain orang menganggap makan berlebihan dilakukan untuk meningkatkan mood, akan tetapi nantinya timbul perasaan bersalah yang hanya berakibat makan lebih banyak.
Berikut ini gejala dari depresi atau masaah mood lain yang berkaitan dengan gangguan makan:
- Putus asa atau tidak berdaya
- Merasa bersalah
- Tidak tertarik pada kegiatan yang pernah disukai
- Sedih atau merasa hampa sepanjang waktu
- Lelah, atau seperti tidak punya energi
Untuk menghindari berbagai kondisi di atas maka pengidap gangguan makan harus melakukan terapi atau menerima antidepresan dari tenaga profesional di bidang kesehatan mental.
Baca Juga: Psikolog Ungkap Hal yang Dialami Anak Jika Minat dan Bakatnya Tak Didukung Orang Tua
(*)