4 Fakta Siswi SD di Samarinda Diminta Pulang saat Ujian, Tak Punya Ponsel untuk Belajar

Linda Fitria - Rabu, 8 Juni 2022
Ilustrasi pembelajaran di sekolah
Ilustrasi pembelajaran di sekolah kompas.com

Kemudian, saat sekolah kembali di buka, masalah lain muncul karena Musdalifah tidak memiliki seragam.

Sampai akhirnya ada bantuan dari tim relawan untuk menyediakan seragam bagi Musdalifah, dan kejadian itu pun terjadi.

3. Sempat ada protes dari relawan

Mengetahui kejadian yang menimpa Musdalifah, seorang relawan bernama Mamat mendatangi sekolah.

Ia kemudian menanyakan solusi atas masalah yang terjadi pada siswi tersebut.

Pihak sekolah kemudian memperbolehkan Musdalifah untuk ikut ujian, namun nantinya siswi tersebut harus tinggal kelas.

"Wali kelasnya bilang begitu. Jadi saya tanyalah Musda (Musdalifah) maukah dek sekolah, tapi tidak naik kelas. Anak ini mau kok, asal dia sekolah," kata Mamat.

4. Ada kesalahpahaman dengan sekolah

Setelah kasusnya viral, Wali Kota Samarinda Andi Harun akhirnya turun tangan dan menyambangi kediaman Musdalifah.

Baca Juga: Kapasitas PTM di Tangerang Bakal Ditingkatkan, Ini Penjelasan Wali Kota Setempat

Wali Kota Andi menyebut kejadian ini salah paham saja karena komunikasi yang kurang baik.

Menurut Andi Harun, pihak guru hanya ingin mendisiplinkan murid karena lama tidak bersekolah.

"Tidak seperti yang ramai di medsos. Karena memang pihak sekolah juga pernah mencari tahu anak itu, tapi informasinya terputus," sambung dia.

Selain itu, sang guru bukan bermaksud mengusir Musdalifah, ia hanya memintanya pulang dan membawa orang tua.

Setelah kejadian itu, banyak bantuan datang untuk Musdalifah.

Mulai dari beasiswa, ponsel baru, hingga rehab rumah agar lebih layak lagi.

Bantuan itu datang dari Andi Harun hingga Kapolresta Samarinta Kombes Ary Fadli.

Baca Juga: Kapasitas PTM di Tangerang Bakal Ditingkatkan, Ini Penjelasan Wali Kota Setempat

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Luncurkan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 2024