Dalam hal ini bukan hanya prestasi akademis, tetapi juga kegiatan baik yang dilakukan anak.
Sebagai contoh, anak sudah bisa menalikan tali sepatu sendiri, bisa mencuci piring bekas makannya sendiri, mau membantu merapikan meja makan, dll.
4. Kekuatan kata 'belum'
Wajar bila anak belum bisa melakukan sesuatu hal karena mereka masih harus banyak belajar.
Ajarkan pada anak untuk mengatakan 'belum bisa' jika mereka memang belum dapat mengerjakan sesuatu alih-alih mengucapkan 'tidak bisa'.
Mengucapkan 'belum bisa' akan memberikan kepercayaan diri bahwa nanti anak akan bisa melakukan sesuatu itu, misalnya naik sepeda, menulis, membaca, dll.
5. Piknik
Tak harus bepergian jauh, kamu bisa piknik bersama anak di halaman depan atau belakang rumah.
Ajak anak mempersiapkan sendiri apa saja yang harus dibawa saat sedang piknik, entah makanan, mainan, dan sebagainya.
Namun, ingat untuk tidak menanyakan apakah ia sudah mengemas piring atau barang lainnya.
Cobalah untuk bertanya, "Apakah semua yang kita butuhkan untuk main dan makan sudah siap?"
Dengan begitu, ia akan belajar sesuatu ketika sadar dirinya melupakan satu atau sejumlah perlengkapan.
Bagaimana? Aktivitas-aktivitas di atas cukup menyenangkan untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak, bukan?
Baca Juga: Meaningful Learning: 4 Cara Menerapkan Pembelajaran Bermakna bagi Anak
(*)