Kabar Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur Jadi Polemik, Ini Tanggapan CEO Plataran Indonesia

Anna Maria Anggita - Sabtu, 11 Juni 2022
Polemik enaikan harga tiket Candi Borobudur
Polemik enaikan harga tiket Candi Borobudur Valery Bocman

Parapuan.co - Kabar mengenai pemerintah yang berencana menaikkan harga tiket Candi Borobudur menjadi polemik di tengah masyarakat.

Pasalnya kenaikan harga tiket yang menjadi Rp750.000 per orang untuk turis lokal ini menjadi perdebatan, di mana ada masyarakat yang setuju dan tidak setuju dari adanya rencana tersebut.

Mengetahui adanya kabar tersebut, CEO Plataran Indonesia Yozua Makes pun langsung menghubungi tim dari Candi Borobudur.

Dalam acara konferensi pers Plataran Indonesia: Everything about A True Indonesia Icon, Kamis (9/6/2022) di Plataran Menteng, Yozua menyatakan pada tim Candi Borobudur untuk memberikan sosialisasi yang baik kepada masyarakat.

Menurutnya masyarakat harus paham latar belakang dibalik rencana pemerintah untuk menaikkan harga tiket Candi Borobudur.

Masyarakat Indonesia hendaknya memahami bila rencana tersebut memiliki nilai baik untuk menjaga dan melestarikan Candi Borobudur.

Yozua menegaskan bila semua orang dibairkan naik ke Candi Borobudur secara tidak beraturan maka tempat ini akan hansur.

"Jika semua orang naik tidak beraturan, kita adalah salah satu orang di dunia ini yang menghancurkan warisan dunia UNESCO, yang kebetulan juga menjadi tempat ibadah saudara kita yang beragama Buddha," pungkasnya.

Yozua juga menambahkan bahwa sebenarnya rencana harga Rp750.000 untuk wisatawan yang ingin mencapai level tiga Candi Borobudur.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Bandara Banyuwangi yang Masuk 20 Besar Arsitektur Terbaik di Dunia

Sementara yang di kawasan pelataran atau halaman Candi Borobudur tiketnya di harga Rp50.000.

Yozua menambahkan bagaimana pun keputusan akhir mengenai kenaikan harga tiket, semoga tetap bisa berdampak baik bagi Candi Borobudur.

Ia juga berharap generasi penerus bangsa masih dapat tetap menikmati keindahan Candi Borobudur yang pembangunannya memakan waktu antara 75 tahun hingga 90 tahun.

 Candi Borobudur
Candi Borobudur ToppyBaker

Lantas apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk dapat menjaga peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur ini?

Dilansir dari Bobo.grid.id, berikut ini tiga langkah mudah yang dapat dilakukan masyarakat untuk dapat melestarikan peninggalan sejarah, yakni:

1. Menjaga benda-benda peninggalan sejarah agar tetap utuh

Untuk menjaga peninggalan sejarah utuh maka semua orang wajib:

Baca Juga: Jakarta Fair 2022, Transjakarta Buka 4 Rute Khusus ke JIExpo Kemayoran

- Tidak merusak

- Tidak mencorat-coret

- Tidak membuat kotor benda bersejarah

2. Tak boleh diperdagangkan

Langkah berikutnya yakni tidak boleh memperdagangkan barang antik.

Pasalnya, setiap barang antik memiliki nilai budaya dan sejarah dibaliknya.

3. Lembaga purbakala bisa melakukan pemugaran

Memang lembaga purbakala diperbolehkan melakukan pemugaran benda atau situs bersejarah asalkan tidak merubah bentuk aslinya.

Dari ulasan di atas, dapat diketahui kalau sebenarnya menjaga kelestarian peninggalan sejarah itu sangat mudah dilakukan ya, Kawan Puan.

Jadi yuk jaga peninggalan bersejarah di Indonesia supaya tidak punah.

Selain itu dengan adanya peninggal sejarah yang masih utuh juga mampu menyadarkan dunia akan kebesaran bangsa Indonesia sejak jaman dahulu.

Baca Juga: Sambil Nostalgia, Ini Hidden Gem Tempat Makan di Dekat Stasiun Gambir

(*)

Sumber: Bobo
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat