Sama-sama Pakai Sinar Ultrasound untuk Face Lifting, Apa Beda HIFU dan Ultherapy?

Ardela Nabila - Jumat, 10 Juni 2022
Beda treatment HIFU dan ultherapy.
Beda treatment HIFU dan ultherapy. Ildar Abulkhanov

Parapuan.co - Memiliki wajah yang sehat, kencang, dan awet muda rasanya merupakan impian setiap perempuan.

Makanya, tak heran apabila banyak tersedia berbagai bentuk perawatan untuk mengencangkan kulit wajah, beberapa di antaranya yang populer ialah high-intensity focused ultrasound (HIFU) dan ultherapy.

Seperti namanya, keduanya merupakan prosedur perawatan kulit wajah yang memanfaatkan teknologi ultrasound untuk mengencangkan kulit atau face lifting.

Akan tetapi, walaupun sama-sama menggunakan sinar ultrasound untuk merangsang kolagen pada kulit, ternyata keduanya memiliki perbedaan, lo.

Menurut dokter estetika sekaligus spesialis kulit dan kelamin, dr. Ni Nyoman Indra Lesthari SpKK, FINSDV, perbedaan mendasar antara HIFU dan ultherapy terletak pada fokusnya.

“Perbedaan dasarnya itu adalah, ultherapy adalah micro-focus, sedangkan HIFU itu high-intensive. Keduanya sama-sama menggunakan ultrasound technology,” ujarnya dalam acara Press Conference Merz Aesthetics Rayakan 2 Juta Prosedur Perawatan Ultherapy di Seluruh Dunia beberapa waktu lalu.

Secara rinci, terdapat dua perbedaan lainnya antara HIFU dan ultherapy menurut dr. Indra, seperti dijelaskan berikut ini.

1. Perbedaan saat proses treatment

Meskipun dr. Indra menjelaskan bahwa di Indonesia prosedur perawatan HIFU lebih populer daripada ultherapy, namun sebenarnya ultherapy lebih unggul jika dibandingkan dengan HIFU.

Baca Juga: Mengenal Ultherapy, Mengencangkan Wajah dengan Menggetarkan Kolagen di Kulit

Pasalnya, treatment HIFU memiliki sifat blind, artinya dokter tidak bisa melihat lapisan kulit mana yang akan ditembak menggunakan sinar ultrasound.

Sementara pada ultherapy, dokter dapat melihat dan menganalisis pada lapisan kulit mana pasien mengalami masalah, sehingga bisa dikatakan lebih tepat sasaran.

Sebelum prosedur perawatan ultherapy pun dokter akan terlebih dahulu melakukan analisis untuk menyasar lapisan kulit yang memang memiliki masalah saja.

“Jadi ketika tempelkan alat itu, kita bisa melihat exact kedalaman wajah pasien, kemudian baru kita deliver energy-nya. Sementara kalau blind, dokter akan menembak secara acak mana saja yang dianggap perlu, tentunya ini tidak akan memberikan hasil maksimal seperti yang diharapkan,” terang dr. Indra.

Bahkan menurutnya, HIFU berisiko menyebabkan trauma pada saraf wajah, sebab tembakan yang dilakukan secara acak bisa mengenai saraf wajah.

“Parah-parahnya apabila tembakan tersebut terkena saraf, itulah yang bisa menimbulkan terjadinya trauma pada saraf di wajah pasien. Nah, ultherapy tidak seperti itu,” lanjutnya.

2. Frekuensi treatment untuk hasil maksimal

Prosedur perawatan ultherapy yang lebih efektif karena menargetkan lapisan kulit tertentu membuat hasil setelah perawatan menjadi lebih maksimal.

Baca Juga: Mengencangkan Wajah, Bisakah Langsung Pakai Makeup setelah Ultherapy?

Dengan demikian, pasien pun tak perlu melakukan treatment berkali-kali, berbeda dengan HIFU yang biasanya harus dilakukan lebih dari sekali untuk hasil yang maksimal.

“Kemudian perbedaan yang kedua, kalau ultherapy itu sekali treatment saja pada pasien. Kalau pada HIFU itu sering kali pasien akan diminta untuk treatment berkali-kali atau rata-rata tiga kali,” kata dr. Indra menjelaskan.

Selain itu, dr. Indra juga menekankan bahwa treatment ultherapy telah didukung oleh berbagai bukti penelitian, sehingga ia dinilai lebih aman.

“Kalau ultherapy itu lebih sudah banyak hasil penelitiannya, sementara HIFU hingga saat ini belum banyak publikasi, malah justru banyak yang menunjukkan efek sampingnya,” tutupnya.

Nah, itulah perbedaan antara prosedur perawatan kulit wajah HIFU dan ultherapy. Jadi, mana yang menurut Kawan Puan lebih efektif? (*)

Baca Juga: Ini Kata Ahli tentang Perawatan Infuse Booster, dari Syarat hingga Anjuran Usia



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat