Tak Lekang oleh Zaman, Intip Sejarah Hoop Earrings yang Sempat Jadi Simbol Kekuasaan

Ratu Monita - Sabtu, 11 Juni 2022
Sejarah hoop earrings yang pernah jadi simbol kekuasaan.
Sejarah hoop earrings yang pernah jadi simbol kekuasaan. Jelena990

Parapuan.co - Tahukah Kawan Puan, hoop earrings disebut sebagai salah satu aksesori tertua di dunia, lho.

Hoop earrings merupakan salah satu aksesori anting yang telah digunakan sejak berabad-abad yang lalu. 

Konon di zaman dulu, hoop earrings digunakan sebagai simbol kekuasaan dan status sosial.

Hingga kini, hoop earrings pun tetap menjadi aksesori favorit kebanyakan perempuan karena memiliki desain yang sederhana dan cocok dipadukan dengan gaya apapun.

Namun, seperti apa sejarah penggunaan hoop earrings terdahulu? Dilansir dari laman Rome Designer Jewelery, berikut ulasannya.

Dikenakan sejak 2500 SM

Dahulunya model anting ini digunakan sebagai simbol agama dan kekuasaan oleh masyarakat Yunani Kuno, Romawi, Asia, dan Mesir. 

Namun sebelum itu, hoop earrings pertama kali dikenakan pada 2500 SM oleh masyarakat Nubia, sebuah peradaban di Afrika yang kini dikenal sebagai Sudan. 

Pada masa itu, hoop earrings dibuat dengan material emas, perak, dan perunggu. 

Baca Juga: Dari Jam sampai Anting, Ini 5 Aksesori yang Bisa Menunjang Gaya Minimalis

Kemudian di 1500 SM, masyarakat Mesir mengenakan hoop earrings dengan keyakinan bahwa jenis anting tersebut dapat meningkatkan pesona kecantikan seseorang.

Kala itu, hoop earrings terbuat dari kawat dan manik-manik emas yang melingkarinya. 

Sementara, kerajaan Mesir mengenakan anting lingkaran tersebut dengan material emas sebagai simbol kekayaan dan kekuasaannya.

Lain halnya dengan masyarakat Romawi dan Yunani Kuno, anting berbentuk lingkaran ini dahulunya hanya digunakan oleh perempuan dan laki-laki dengan status sosial tinggi.

Sedangkan di Persia kuno, anting ini digunakan oleh tentara dengan dihiasi detail ukiran.

Lalu di 1000 SM, tren penggunaan hoop earrings pun semakin menyebar ke belahan bumi lainnya.

Tren hoop earrings di tahun 1600-an

Pemakaian hoop earrings sebagai aksesori yang mendukung penampilan sempat mengalami penurunan di tahun 1600-an.

Baca Juga: 7 Inspirasi Desain Perhiasan Silver, Ada Kalung hingga Gelang

Pasalnya pada zaman itu tengah muncul beragam gaya rambut yang unik, serta aksesori headpieces, hingga model busana berkerah tinggi.

Hal tersebut masih berlanjut di era tahun 1700-an, hoop earrings masih belum menjadi pilihan aksesoris bagi kebanyakan orang.

Kala itu, anting mutiara kecil tengah begitu populer di kalangan masyarakat dan para pria juga mulai mengurangi penggunaan anting dengan memakainya hanya di satu telinga.

Namun di 1820-an, hoop earrings kembali dilirik karena tren mode pada masa itu terinspirasi dari budaya Romawi sehingga anting berbentuk lingkaran ini pun kembali menjadi tren.

Hoop earrings di abad ke-20

Penggunaannya sempat menghadirkan stigma buruk di kalangan masyarakat Amerika di awal 1900-an, namun hoop earrings kembali menjadi tren di 1920-an. 

Hal tersebut berkat pengaruh Spanyol dan Mesir yang melahirkan gagasan makna dari hoop earrings emas berupa kekuasaan dan status sosial yang tinggi pada 1922.

Selain itu, pada tahun tersebut gaya rambut pendek tengah menjadi tren sehingga penggunaan anting-anting sangat penting sebagai aksesori yang melengkapi penampilan.

Tren penggunaan hoop earrings pun terus berlanjut di 1960-an karena cocok dengan tren rambut lurus di tahun tersebut.

Lalu di tahun 1980-an hoop earrings masih menjadi pilihan banyak orang karena desainnya yang tidak ketinggalan zaman.

Hingga 1990-an dan awal 2000-an, hoop earrings masih menjadi aksesoris populer berkat budaya hip hop dan pengaruh Latin.

Makna bentuk lingkaran

Menjadi salah satu tren mode tertua yang masih berkembang, faktanya bentuk lingkaran pada hoop earrings memiliki makna yang dalam. 

Bentuk lingkaran pada jenis anting tersebut melambangkan kekuatan, serta menunjukkan kesatuan, ketidakterbatasan, dan keutuhan.

Bahkan, bagi minoritas dan imigran Amerika dan Eropa, hoop earrings menjadi simbol kekuatan, identitas, dan perlawanan terhadap diskriminasi.

Tak heran jika kebanyakan remaja Latin biasanya menerima sepasang anting di usia belia dari ibu atau nenek mereka.

Baca Juga: Disebut The New Gold, Ini Berbagai Perhiasan Silver yang Kembali Tren

(*)

Sumber: Roma Designer Jewelry
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru