Keamanan Kuku Akrilik
“Akrilik memang punya reputasi buruk, tetapi sebenarnya kuku akrilik tidak lebih buruk untuk daripada produk kuku palsu lainnya,” kata Hannah Lee, ahli kuku Sally Hansen dan ahli manikur profesional.
Namun, diingatkan oleh Hannah bahwa bukan berarti kuku akrilik tidak memiliki efek samping.
Kendati demikian penting, untuk meminimalisir efek samping tersebut, perlu dilakukan sejumlah langkah perawatan.
“Proses pencabutan (kuku akrilik) dapat melemahkan kondisi alami kuku kita. Tetapi bila dilakukan dengan benar tidak akan menyebabkan kerusakan permanen," ujar Hannah.
"Itulah mengapa sangat penting untuk meminta bantuan profesional untuk mencabutnya,” jelasnya lagi.
Diingatkan juga oleh Hannah untuk tidak mencoba mengupas kuku akrilik secara mandiri dengan cara yang tidak aman.
Pasalnya, dibutuhkan alat dan cara yang tepat untuk mengupas kuku akrilik dengan benar.
Baca Juga: Cara Memilih Bentuk Kuku yang Pas seperti Maddy Perez di Euphoria 2
“Perlu menggunakan kikir listrik untuk menghilangkan lapisan atas akrilik. Kemudian, kuku biasanya dibungkus dengan kertas timah dengan bola kapas berisi aseton di dalamnya untuk direndam selama sekitar 15 menit," papar Hannah.
Setelahnya, akan menggunakan pendorong kutikula utnuk menghilangkan kelebihan akrilik yang diikuti oleh minyak kutikula untuk rehidrasi kuku.
Selain harus dicabut dengan cara yang aman oleh profesional, penting juga untuk merawat kuku akrilik secara berkala.
Misalnya dengan menjaganya tetap bersih dan kering sesering mungkin, untuk mencegah bakteri masuk ke akrilik yang bisa menyebabkan infeksi.
Tak hanya itu, salah satu cara terbaik untuk merawatnya adalah sesekali kuku alami perlu beristirahat dari penggunaan kuku akrilik.
“Disarankan untuk berhenti menggunakan akrilik setiap tiga hingga enam bulan untuk membantu meremajakan kukumu,” rekomendasi Hannah.
(*)
Baca Juga: Ingin Percantik Kuku? Ini 10 Rekomendasi Tempat Nail Artist di Jabodetabek