Parapuan.co - Banyaknya produk yang ditawarkan di e-commerce atau marketplace membuat para pelaku usaha perlu lebih berinovasi dalam hal mengemas produknya.
Meskipun terkesan sepele, pengemasan produk merupakan bagian dari identitas brand yang membantu konsumen membedakan produkmu dengan produk lainnya.
Oleh sebab itu, penting bagi para pelaku usaha untuk merancang kemasan semenarik mungkin, sehingga dapat memiliki nilai tambah dan menarik minat konsumen.
Kemasan produk yang baik tak hanya bisa membuat produk menjadi lebih disukai, tetapi juga mencerminkan nilai dari merek bisnismu.
Berikut ini sejumlah pertimbangan yang perlu kamu perhatikan dalam merancang kemasan demi meningkatkan penjualan, seperti dikutip dari Tribunnews.com!
1. Sesuaikan dengan target pasar
Agar dapat menarik perhatian konsumen, tentunya pelaku usaha harus memahami target pasarnya.
Sebagai contoh, apabila target pasar kamu memiliki minat khusus terhadap isu lingkungan hidup, maka kamu bisa mempertimbangkan kemasan yang memperhatikan isu ini.
Dengan demikian, Kawan Puan bisa merancang desain dan bentuk kemasan agar sesuai dengan selera konsumen.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Benda Alternatif Packaging Minim Sampah untuk Olshop
2. Tentukan biaya
Tentunya kamu memerlukan biaya untuk membuat kemasan yang menarik, maka dari itu jangan lupa masukan aspek ini dalam pertimbanganmu.
Dalam membuat alokasi biaya, penting bagi kamu untuk menyesuaikannya dengan target pasar yang ingin diraih.
Pasalnya, biaya membuat kemasan ini nantinya akan memengaruhi harga jual produk, jadi sangat penting untuk diperhatikan.
3. Rancangan desain dan bentuk kemasan
Untuk membedakan produk yang kamu jual dengan produk lainnya, Kawan Puan perlu membuat desain visual, warna, font, dan logo yang mencerminkan filosofi merekmu.
Cobalah pertimbangkan warna cerah yang banyak diminati dan mudah mencuri perhatian konsumen.
Namun, tak ada salahnya untuk memilih warna gelap untuk merepresentasikan produk dengan kesan mewah.
Jika kamu menjual produk yang membutuhkan sertifikasi, jangan lupa untuk mengurusnya, sehingga kamu dapat mencantumkan sertifikasi pada kemasan, seperti logo halal atau BPOM.
Baca Juga: Selain sebagai Pembungkus, Ini Pentingnya Packaging bagi Suatu Produk
4. Gunakan teknik storytelling untuk copywriting
Menggunakan teknik storytelling untuk membangun cerita autentik di balik sebuah produk dapat merajut emosi konsumen.
Lewat cara ini, kamu bisa membangun koneksi yang lebih erat dengan konsumen karena menggunakan pendekatan yang lebih personal.
Misalnya, kamu bisa menjelaskan secara singkat mengenai bahan baku produk, proses pengolahan, hingga dampak produk yang dijual terhadap ekonomi lokal.
Tambahkan pula ilustrasi yang menarik dan kreatif agar cerita yang disampaikan menjadi lebih kuat.
5. Ciptakan nilai tambah
Nilai tambah produk merupakan nilai ekonomi dan sosial tambahan yang akan diperoleh konsumen ketika mereka membeli produk kamu.
Dalam hal kemasan, nilai tambah ekonomi yang bisa dipertimbangkan misalnya, kemasan dapat dipakai untuk keperluan lainnya, seperti tas belanja ataupun kotak penyimpanan.
Baca Juga: Ingin Beralih Gunakan Packaging Ramah Lingkungan? Perhatikan 3 Hal Ini
Sementara dalam hal nilai tambah sosial, kemasan tersebut dibuat dengan pertimbangan dampaknya, seperti kemasan ramah lingkungan.
Nah, itu dia beberapa hal penting yang bisa kamu jadikan pertimbangan dalam menentukan kemasan yang tepat untuk produkmu demi menarik perhatian konsumen. (*)