Entah itu kerjaan yang menumpuk atau kritikan dari atasan, media sosial selalu digunakan tempat curhat agar perasaan menjadi lebih lega.
Akan tetapi, jika keluhanmu dilihat oleh perekrut atau mungkin calon bos, mereka akan beranggapan bahwa hal tersebut mungkin saja kita lakukan lakukan di tempat baru nanti.
4. Citra Diri Negatif
Media sosial merepresentasikan seseorang karena media sosial memang tempat untuk membentuk citra diri.
Jika Kawan Puan sedang dalam proses rekruitmen di perusahaan, hindari unggahan negatif seperti pesta, mabuk-mabukan, dan foto yang tidak pantas.
Apabila rekruter menemukan citra diri negatif dalam media sosialmu, penilaian mereka bisa jadi buruk pada kita.
Sebaliknya, jagalah citra diri di media sosial. Bagikan konten positif mengenai hobi, minat, dan pribadi yang seimbang.
Kamu bisa memoles akun sosial media seperti LinkedIn menunjukkan pengetahuan di bidang pekerjaanmu.
5. Berbohong Tentang Kualifikasimu
Baca Juga: Wanita Karir, Ini 6 Berkas Lamaran Kerja yang Umum Diminta Perusahaan
Salah satu faktor yang bisa mengagalkan seseorang untuk sebuah posisi di perusahaan adalah kebohongan tentang kualifikasi.
Terkadang, kita kerap membuat resume kita agar dilirik perusahaan.
Namun, berhati-hatilah jika tidak ada kecocokan dari segi waktu atau deskripsi.
Jika terungkap, Kawan Puan dapat merusak reputasi diri di lingkaran profesional.
(*)