Analis meyakini bahwa roda musim dingin bagi aset kripto yang muncul telah bergerak lebih awal di tahun 2022 ini.
CEO DBX Digital Ecosystem, Igor Zakharov menjelaskan, hal itu bisa disebabkan karena gejolak keuangan global sebagai dampak konflik Rusia dan Ukraina.
"Pasar kripto sudah merasakan efek dari peristiwa dunia, terutama konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan gejolak keuangan global," kata Igor Zakharov.
Igor mencatat bahwa inflasi yang tinggi telah mendorong kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, yang notabene merupakan pemain terbesar dalam pasar kripto.
"Ketika TerraUSD dan Luna runtuh dan menggerakkan efek domino di dunia kripto, crypto winter pun dimulai," imbuh Igor.
Disebutkan pula, pasar kripto telah turun drastis sebesar 60 persen sejak November 2021.
Bukan crypto winter pertama
Ternyata, penurunan harga aset kripto beberapa bulan terakhir ini bukan yang pertama kalinya terjadi.
Musim dingin bagi aset kripto pernah terjadi pada Januari 2018 hingga Desember 2020.
Baca Juga: Waspada! Begini Cara Agar Tidak Terlena Investasi Token Kripto Artis