Abaikan Mitos, Ini Waktu yang Tepat Melepaskan Bayi dari Bedongan

Arintha Widya - Rabu, 15 Juni 2022
ilustrasi membedong bayi
ilustrasi membedong bayi Amax Photo

Parapuan.co - Ada berbagai mitos yang dipercaya masyarakat, khususnya ibu-ibu tentang membedong bayi baru lahir.

Salah satunya bahwa membedong bayi dilakukan agar kaki anak lurus dan tidak mengalami kelainan, seperti berbentuk O atau X.

Padahal, yang benar tentang membedong bayi di minggu-minggu awal kehidupannya tidaklah demikian.

Faktanya membedong bayi dilakukan untuk membuatnya merasa hangat seperti saat masih di dalam kandungan.

Oleh karena itu, membedong bayi disarankan tidak terlalu kencang supaya tangan dan kakinya tetap dapat bergerak.

Mitos lainnya adalah terkait sampai di usia berapa bayi harus dibedong, yang tiap daerah bisa meyakini hal yang berbeda.

Padahal setiap bayi bisa jadi mempunyai waktunya sendiri, kapan ia siap lepas dari bedongan.

Untuk mengetahui perkiraan waktu dan usia berapa bayi mulai tidak lagi dibedong, berikut uraiannya seperti mengutip What to Expect!

1. Si kecil mulai aktif

Baca Juga: Bedong Bayi Bikin Kaki Lurus, Benarkah? Ini Tips Membedong Bayi dari Ahlinya

Kamu harus segera menyingkirkan bedongan bayi segera setelah melihat si kecil menjadi aktif bergerak.

Tak perlu lagi membedong bayi apabila ia sudah mencoba berguling dan lebih banyak menendangkan kakinya.

Melepaskan bedongan bisa dilakukan sedini mungkin sejak bayi berusia dua bulan.

Bahkan meskipun bayi baru berguling atau menunjukkan tanda-tanda akan berguling antara usia 3 sampai 4 bulan.

Masih membedong bayi di usia tersebut justru akan mencegahnya melatih keterampilan motorik dan berdampak negatif pada perkembangannya.

2. Bayi enggan diselimuti

Ketika bayi menendang-nendang selimut atau kain bedongan saat akan dipakaikan, maka tak perlu memakaikannya lagi.

Bisa jadi, itulah cara bayi menyampaikan bahwa ia sudah tidak lagi merasa perlu memakai bedongan.

Sesungguhnya, bayi tidak disarankan tidur dengan selimut karena berpotensi membuatnya kepanasan.

Baca Juga: Jangan Buru-Buru, Ini 5 Cara Membangunkan Bayi yang Sedang Tidur

Tidak pula disarankan bagi bayi memakainya waktu tidur lantaran selimut mungkin menutupi wajahnya dan menahan alur nafas.

Selain perlu melepaskan bedongan dan selimut, tidurkan bayi di tempat yang longgar sampai ia berusia satu tahun.

3. Mengalami ruam kulit

Tanda lain bayi siap lepas dari bedongan adalah ketika kulitnya ruam karena biang keringat setelah dibedong.

Bayi sebenarnya tidak perlu dibedong karena banyak juga yang bisa tidur nyenyak mesti tidak dibedong.

Ia cuma perlu dibuat merasa nyaman dan hangat beberapa pekan setelah lahir.

Di bulan-bulan berikutnya, ia akan lebih mudah merasa kepanasan karena memiliki lapisan lemak di bawah kulitnya.

Di sisi lain, sudah disinggung sebelumnya bahwa kamu tidak harus melepaskan bedongan bayi setelah berusia dua bulan dan bisa melakukannya lebih awal.

Hanya saja, hal itu mungkin tidak perlu dilakukan seandainya bayimu justru bisa tidur nyenyak ketika mengenakan bedongan.

Cukup pastikan kamu tidak membedongnya terlalu kencang dan segera melepasnya ketika ia kepanasan atau tidak nyaman.

Kalau Kawan Puan bagaimana? Kapan kamu mulai tidak membedong si kecil?

Baca Juga: Rentan Ruam dan Eksim, Simak Tips Merawat Kulit Anak yang Sensitif

(*)

Sumber: what to expect
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru