Mulai dari dampak emosional, mental, hingga fisik, semuanya bisa dirasakan atau dialami.
Banyak yang memilih diam dan menyimpan sendiri kondisi ini, menganggapnya “selesai”, padahal banyak luka dan trauma yang terjadi, bisa kapan saja terpicu dan muncul dalam bentuk sikap-sikap yang tidak menyenangkan.
Ada juga yang berusaha menerima, melupakan, sambil memulihkan diri.
Namun ada juga yang “terpenjara” dalam rasa takut untuk berhubungan kembali dengan orang lain.
Masih banyak akibat lain yang ditimbulkan, seperti yang dibahas dalam buku Toxic Relationship Free.
Begitu juga penjelasan tentang apa saja gejala-gejala yang terjadi ketika sebuah hubungan itu toksik, hingga penyebab seseorang bisa jadi toksik.
Selain itu, di buku Toxic Relationship Free juga dijelaskan bagaimana cara lepas dari hubungan beracun karena setiap manusia berhak dicintai tanpa merasa terluka.
Satu hal yang membuatnya makin menarik, ada 30 cerita dari toxic relationship survivors yang ikut berpartisipasi mengirimkan cerita nyata mereka menjalani toxic relationship.
Informasi lengkap mengenai buku ini bisa Kawan Puan baca di Gramedia.com ya.
Yuk inilah saat yang tepat untuk lebih mencintai diri sendiri dengan lepas dari hubungan toksik! (*)
Baca Juga: Waspada Cookie Jarring, Situasi Hubungan Tanpa Komitmen yang Menjebak
Ditulis oleh: Christy MS