Indonesia-Singapura Perkuat Kerjasama Bisnis Lewat Presidensi B20

Arintha Widya - Kamis, 16 Juni 2022
Delegasi B20 Indonesia di Singapura
Delegasi B20 Indonesia di Singapura

Parapuan.co - Delegasi B20 Indonesia melakukan lawatan ke Singapura tanggal 13-14 Mei 2022 dengan sejumlah agenda utama.

Di antaranya untuk meningkatkan kerjasama bisnis dan perdagangan dua negara, serta menjajaki peluang kerjasama ekonomi dengan komunitas bisnis negara tersebut.

Lawatan itu juga bertujuan mengidentifikasi key partners potential bagi proyek investasi di Indonesia yang sejalan dengan agenda G20.

Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan agenda prioritas Presidensi B20 Indonesia.

Selain itu, juga untuk mengundang kalangan bisnis Singapura untuk hadir di B20 Summit yang akan diselenggarakan bulan November 2022 di Bali.

Dalam kunjungan tersebut, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid dan Shinta Kamdani selaku Chair B20 Indonesia yang menjadi pembicara dalam acara Indonesia-Singapore Business Forum (ISBF) membahas mengenai isu energi terbarukan dan digitalisasi yang menjadi salah satu agenda penting B20.

"Kedatangan ini merupakan upaya untuk meninjau kembali serta memperbaharui hubungan Indonesia dengan Singapura, khususnya dalam bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan," kata Arsjad, Rabu (14/06/2022) lewat press rilis yang diterima PARAPUAN.

"Indonesia dan Singapura membahas lebih lanjut mengenai upaya pemulihan ekonomi dan apa yang bisa kita lakukan bersama dalam tataran kerjasama ASEAN, melalui B20 selaku business engagement negara-negara G20," tambahnya.

Singapura juga turut diundang untuk hadir dalam pertemuan G20 dikarenakan kontribusi ekonominya yang signifikan di tingkat regional maupun global.

Baca Juga: Shinta Kamdani Ungkap Isu Prioritas B20 Jadi Bahasan di WEF 2022

Oleh sebab itu, pelaku usaha Singapura juga diharapkan turut andil dalam transformasi ekonomi dunia.

Lawatan bagian dari Roadshow B20 diharapkan menjadi fondasi krusial pencapaian agenda B20, dengan meningkatkan partisipasi pemimpin bisnis Singapura untuk bersama-sama melakukan upaya transformasi dan pemulihan ekonomi.

Hubungan erat Indonesia dengan Singapura dinilai akan memberi kontribusi perihal cross-countries networking serta knowledge sharing opportunities.

Khususnya dalam menyiapkan masukan untuk legacy program yang bermanfaat bagi pemulihan ekonomi negara-negara G20.

"Penyelenggaraan B20 tahun ini perlu dimanfaatkan Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang ke tataran global," ujar Shinta.

"Misalnya seperti tantangan digital and financial inclusion, dukungan terhadap UMKM, hingga akses infrastruktur mendasar dan terjangkau," imbuhnya.

Secara spesifik, rekomendasi kebijakan yang diarahkan Indonesia selaku pemegang Presidensi B20 harus mampu memberikan legacy bagi masa depan pembangunan dan pemulihan ekonomi Indonesia.

Kerjasama bisnis dan ekonomi dengan Singapura memiliki peranan strategis karena Singapura sebagai negara maju di kawasan Asia Tenggara memiliki kemampuan mumpuni perihal inovasi teknologi dan modal.

Banyak perusahaan Singapura unggul dalam hal pemanfaatan transformasi digital, pengembangan sumber daya manusia, dan penggunaan energi yang efisien.

Baca Juga: B20 Dorong Inklusivitas dan Pemberdayaan Gender di Bidang Perdagangan Internasional

Sehingga diharapkan partisipasi pebisnis Singapura akan menghasilkan output B20 yang lebih berdampak dan konkret khususnya bagi pemulihan ekonomi di
kawasan Asia Pasifik.

Sedangkan Indonesia memiliki pekerja ahli, bonus demografis pekerja usia produktif sekaligus negara yang kaya akan sumber energi terbarukan.

Ini merupakan potensi kerjasama regional yang tidak hanya menguntungkan kedua negara, tetapi juga mampu melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi global pasca pandemi di tengah transisi dunia menuju ekonomi hijau.

Shinta menambahkan, "Saat ini Indonesia tidak hanya dipercaya sebagai Presidensi G20-B20, tetapi tahun depan juga akan menjadi Ketua KTT ASEAN."

"Hal ini memperlihatkan bagaimana kepemimpinan Indonesia sudah kian diperhitungkan dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi kawasan dan global," ucapnya lagi.

Menurut Shinta pula, peranan strategis Indonesia ini akan semakin solid jika disertai dengan dukungan dan sinergi dari pelaku usaha Singapura dan Indonesia.

Sejumlah agenda lain dalam pertemuan yang dilakukan di Singapura juga membahas agenda penting yang menjadi prioritas Presidensi G20-B20.

Seperti renewable energy, digitalisasi, transformasi digital, dan arsitektur kesehatan dunia yang menjadi dasar penting bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Tak cukup sampai di situ, Singapura dan Indonesia juga memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama teknologi.

Pasalnya, banyak perusahaan teknologi Singapura-Indonesia yang sudah berstatus Unicorn dan Decacron dengan valuasi jutaan dolar.

Melalui kerjasama Singapura-Indonesia sebagai poros utama, Asia Tenggara bisa menjadi pusat pertumbuhan industri teknologi.

Baca Juga: B20 Indonesia: KADIN Bahas Pentingnya Teknologi Digital untuk Masa Depan Pendidikan dan Pekerjaan

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja