Parapuan.co - Agar mencapai kemapanan finansial, kita perlu menyusun rencana keuangan di masa depan.
Dalam hal ini, Kawan Puan harus bisa menimbang mana hal yang berdampak di masa depan, seperti asuransi dan investasi.
Diketahui, investasi merupakan hal yang bisa kita gunakan untuk menahan laju inflasi.
Sementara itu, asuransi bertujuan untuk meminimalkan risiko yang terjadi di masa yang akan datang.
Diantara asuransi dan investasi, kira-kira mana yang harus didahulukan?
Menurut pernyataan Certified Financial Planner Annisa Steviani yang tayang di Kompas.com, investasi kerap dipilih seseorang terlebih dahulu.
Padahal, terdapat berbagai risiko dalam hidup yang bisa saja bakal kita alami di masa kini maupun masa mendatang.
Karenanya, yang perlu diperhatikan dalam perencanaan keuangan adalah kebutuhan rutin.
Setelah terpenuhi, seseorang bisa memikirkan tentang dana darurat.
"Kemudian yang ketiga, belum ke investasi, tetapi ke asuransi dulu. Sebab, risiko hidup kita tidak ada yang tahu. Bagaimana kalau tiba-tiba harus ke rumah sakit atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan?," kata dia pada Kamis (2/6 /2022) dalam acara virtual Zurich Asuransi Indonesia.
Baca Juga: Pandemi Belum Berakhir, Ini 7 Pertimbangan Saat Memilih Asuransi Kesehatan yang Tepat
Para anak muda kerap menghadapi masalah yang bisa menimpanya suatu saat.
Dengan memiliki asuransi, risiko pun ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Akan tetapi, perlu juga untuk memperhatikan tentang investasi.
"Jangan sampai investasi terus tapi tertarik dengan risikonya. Namun, jangan sampai juga asuransi terus, tapi teruskan investasinya," ucap Annisa.
Karena itu, berpesan agar asuransi mulai dimiliki oleh anak muda.
Annisa mengamati, saat ini banyak anak muda yang paham tentang pentingnya asuransi.
"Mereka lebih paham dan mau karena sudah tahu (asuransi) untuk apa, gunanaya apa. Tidak melulu uang itu untuk hari ini. Anak zaman sekarang pasti jauh lebih pintar," ucap dia.
Selain itu, Annisa mengatakan perubahan persepsi dalam membeli produk asuransi.
"Dengan membeli asuransi, kita membeli ketenangan pikiran. Jika terjadi risiko kita memiliki asuransi. Jangan berharap uangnya akan kembali. Jika tidak terjadi klaim, berarti tidak terjadi sesuatu pada diri kita. Itu baik," urai dia.
Baca Juga: Grup Keuangan Indonesia Ungkap Tata Kelola Asuransi dan Dana Pensiun
"Saat ini asuransi juga dapat dimiliki dengan biaya yang tidak mahal, tetapi memiliki manfaat perlindungan yang besar," ujarnya.
Apakah Kawan Puan sudah merencanakan mengenai asuransi dan investasi di masa mendatang? (*)