Maka dari itu, lewat WiBAC, Forum Presidensi B20 memainkan peranan penting dalam upaya bersama memperbaiki ekonomi global di masa mendatang lewat rekomendasi kebijakan.
Chair of B20 Indonesia, Shinta Kamdani, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa kebijakan tersebut juga harus bisa menjawab isu-isu perempuan agar komunitas bisnis mengambil langkah strategis.
Dengan demikian diharapkan lebih banyak perempuan memiliki akses ke peluang bisnis dan ekonomi yang lebih baik.
“Untuk memfasilitasi dukungan dan pemberdayaan perempuan kami membentuk platform bernama OGWE (One Global Women Empowerment) sebagai program akselerator untuk membekali 1000 pebisnis perempuan dalam skala UMKM untuk meningkatkan kemampuan digital, memberikan akses pendanaan dan investasi,” terangnya, seperti dalam acara yang dihadiri PARAPUAN.
One Global Women Empowerment akan mendorong percepatan pemberdayaan perempuan yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.
Platform tersebut dirancang untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dan yang dapat memberikan bantuan dalam hal pemberdayaan perempuan pekerja dan pengusaha di manapun berada.
Side event B20 WiBAC pertama ini juga diadakan dua penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara berbagai perusahaan yang memiliki komitmen untuk memajukan UMKM perempuan di Indonesia.
Adalah Tokopedia dan Unilever Indonesia yang menjalin kolaborasi untuk memberdayakan serta meningkatkan dampak positif bagi UMKM perempuan di Indonesia.
Baca Juga: B20 Dorong Inklusivitas dan Pemberdayaan Gender di Bidang Perdagangan Internasional
Kolaborasi ini akan berfokus pada peningkatan kemampuan wirausaha dan literasi keuangan digital bagi UMKM perempuan.
Yaitu dengan cara memberikan akses pada keterampilan, peningkatan kapasitas, serta pendampingan.
Program percontohan pertama akan dimulai di Jawa Barat dan daerah lain sebagai aksi nyata forum B20 Indonesia Women in Business Action Council.
Adapun Grab Indonesia, Bukalapak, dan Emtek Group yang turut menjalin kolaborasi strategis yang menargetkan UMKM di kota-kota kecil di seluruh Indonesia, termasuk pelaku UMKM perempuan.
Lewat program akselerator ekstensif yang mencakup Adopsi Platform Digital dan Pemberdayaan UMKM, kolaborasi tersebut akan memberikan pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital yang aman dan terpercaya.
Inisiatif ini diharapkan dapat membuka pintu pasar yang lebih luas bagi UMKM di kota-kota kecil tanpa harus berpindah lokasi, yang pada akhirnya akan memberikan dampak menyeluruh bagi perekonomian daerah karena masa depan besar juga ada di kota kecil.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari pelaku usaha, UMKM perempuan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk turut ambil bagian dalam membentuk masyarakat yang berpihak pada perempuan, guna mendukung pertumbuhan ekonomi di dalam negeri maupun pada skala global,” tutup Ira. (*)
Baca Juga: Kisah Kepemimpinan Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group yang Berhasil Ekspansi Bisnis Keluarga